" Luka dan suka. Sama-sama mendebarkan karena menggoreskan sejuta cerita namun beda rasa. "
~ Shafira Meiditian ~
Seperti biasa setelah makan malam Pira nangkring di ruang keluarga sambil makan cemilan. Saat Pira membuka lemari makan ternyata kosong tak ada sisa, Pira teringat jika kemarin adalah cemilan yang terakhir.
Terpaksa Pira harus membelinya ke mini market dekat rumah sekalian cari angin malam dan sekedar refresing merifreskan pikiran agar tak jenuh memikirkan pelajaran untuk besok.
Cukup berjalan sekitar lima menit saja Pira sudah sampai pada tujuannya, langsung saja Pira melangkahkan kakinya masuk kedalam dan menelusuri tiap rak-rak cemilan kesukaan Pira.
Semua cemilan yang diinginkan Pira sudah terkumpul dan saatnya membayar namun ketika melewati freezer es krim hatinya tergugah untuk membelinya.
" Emm makan es krim enak kali ya, beli gak ya? " Gumam Pira sambil mengetukan jarinya ke dagu sebelum memutuskan akan membeli es krim.
" Beli ah " Saat Pira akan menghampirinya tiba-tiba langkahnya terhenti, Pira melihat sosok yang kini sedang mengambil es krim yaitu Ray. Pira yang berniat membeli es krim pun tak jadi,Pira melebarkan matanya dan mematung di tempat tak menyangka akan bertemu Ray di sini, mungkin kini saat nya Pira akan mencurahkan sesuatu.
Pira langsung mengambil antrian ingin cepat membayar lalu menunggu Ray di depan karena Pira malu jika harus bicara di dalam mini market bisa-bisa mereka jadi pusat perhatian nantinya.
Setelah membayar Pira menunggu di tempat duduk depan mini market dekat parkiran jadi bisa memantau jika Ray sudah keluar.
Pira menunggu sambil bermain hp saat beberapa menit pintu mini market terbuka dan menampakan sosok Rayhan. Pira langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Ray dengan perasaan yang tidak karuan, berusaha menahan rasa malu dan nervous sekaligus menyiapkan mental.
" RAYY... " Panggil Pira gugup sambil mendekatkan dirinya ke hadapan Ray.
Ray yang hampir sampai parkiran akhirnya mendengar bahwa dirinya di panggil lalu Ray menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang. Ray hanya menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'ada apa' dengan ekspresi dinginnya.
Dalam hati Pira berkata jangan gugup jangan gugup pleassss jangan gugup.
" Aku mau ngomong sama kamu. Sebenarnyaduluakutuhsudahsayangsamakamutafidalasananggakbisaguekapkanmakamuguemintamafduludahtunginkamu." Ucap Pira cepat secepat kucing menyambar ikan.
" Dia gak lupa caranya bicara kan? " Ucap Ray dalam hati bingung akan perkataan yang di lontarkan Pira.
" Ngomong yang jelas apa perlu gue ajarin bicara?! "-Ray
Blushh Pira merasa bulshing seketika bercampur gugup mungkin sekarang wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus. Pira pun menutupi wajahnya dengan tangan yang masih membawa belanjaan.
" So sory gue takut nanti durasinya abis kek kemarin makanya gue ngomong cepet nanti kamu keburu pergi lagi."
Ray berdecak sambil memalingkan wajahnya. " huh anak satu ini emang bener-bener sifatnya gak berubah dari dulu."
" Ngomong yang benar! "Jawab Ray singkat tak terbantahkan.
" Ray sebenarnya gue dulu sayang sama kamu, maaf udah gantungin perasaan kamu, sekarang kamu mau kan kembali seperti dulu aku akan balas perjuangan kamu. " Akhirnya Pira bisa berbicara dengan lancar tanpa suatu halangan apapun.
" Hah. kenapa? kenapa Ra?!! " Ucap Ray dengan membuang nafasnya kasar.
" Kenapa lo dulu gantungin cinta gue ?! Kenapa hah?! " Suara Ray sedikit meninggi.
" Ma maaf gue gu gue du dulu mau fok- " Ucap Pira terhenti.
" Maaf lo telat Ra, gue cabut! " Ray langsung pergi dari hadapa Pira.
" Iiiihhhhh sebel sebel sebel kenapa jadi gue gugup lagi sihhh?? kemarin gue ngomong durasi udah abis sekarang gue udah ngomong malah telat."
Biarlah semua mata memandang ke Pira yang mungkin memperhatikan kejadian tadi, seorang cewek ditinggal begitu saja sama lelaki tampan? hah benar-benar miris mungkin pandangan mereka seperti itu.
Terkadang suatu kata yang sudah dirangkai menjadi kalimat hanya berperan dalam pikiran tak mampu terealisasikan bahkan tak akan menjadi action. Hanya keberanian dan optimis untuk bisa mewujudkan sesuatu menjadi kenyataan.
" Aaahhhh....!!! " Teriak Pira sambil menendang kaleng bekas minuman ke arah tong sampah di dekat parkiran namun tendangannya melenceng dari target, alhasil kaleng itu mengenai seseorang yang sedang memakai helm full face nya di motor ninja hitamnya.
Pira pergi begitu saja dengan menghentakkan kakinya di sepanjang jalan dan tak menghiraukan suasana di sekitarnya sampai melupakan sesuatu yang yang tertinggal.
seseorang itu pun yang hendak memakai helmnya menghentikan aksinya lalu turun dari motor ninja hitamnya setelah terkena lemparan kaleng bekas minuman.
Seseorang itu mendumel tak jelas karena sudah beraninya melempar kaleng dengan sembarangan ke seseorang itu. Sekelebet seseorang itu melihat sosok perempuan yang di kenalinya akan pergi.
" Itu Shafira kan? Kek nya iya deh, ohh kayaknya dia yang melempar kaleng itu ke gue dasar ceroboh." Seseorang itu tersenyum simpul hampir tak terlihat.
Lalu seseorang itu melangkahkan kakinya ke tempat Pira berdiri sebelumnya karena melihat sesuatu yang di yakini pasti itu milik Pira dan mengambilnya, lalu berlari ke luar area mini market berusaha menyusul Pira namun ada sesuatu yang terlupakan.
" Aaishh.... motor gue ketinggalan "
Seseorang itu kembali ke motor ninja hitamnya dan langsung memacu motornya kencang karena Pira sudah tak terlihat.
Saat sudah berada di tikungan seseorang itu baru melihat Pira lagi, terlintas di pikirannya untuk menjaili Pira lalu seseorang itu berencana membuntuti Pira di belakangnya seperti seorang begal.
Malam ini keadaan sedikit sepi entah kenapa mungkin orang-orang sedang hibernasi. Pira pun celingak-celinguk sendiri karena merasa sangat sepi.
" Sepi banget sihh malam ini, pada kemana nih orang-orang biasanya jam segini banyak yang masih berlalu lalang " Ujar Pira bermonolog karena tak ada teman mengobrol. Namun tiba-tiba Pira merasakan ada suara motor yang membuntutinya dibelakang Pira pun merasa takut dan bulu kuduknya mulai berdiri.
" Kok kayak ada yang ngikutin gue ya? " Ucap Pira dalam hati. Suara deruan motor itu pun semakin mendekati Pira. Semakin dekat dekat dekat dan dekat, lantas Pira berniat ingin berlari saja karena takut dia adalah seorang begal.
Pira mendadak merasakan tubuhnya panas dingin lalu Pira berhenti dan memperhatikan sekelilingnya.
" Kalau gue bener-bener di begal di sini ada cctv gak ya? iya kalau orangnya yang begal gue ganteng kek Shawn Mendes udah gue penjarain tuh ke hati gue, lah kalau orangnya modelan kucing garong mah gue penjarain aja ke jeruji besi " Ujar Pira dalam hati.
Di balik helm full face nya seseorang itu tersenyum melihat Pira yang sudah mulai gelisah dan ingin berancang-ancang lari. Seseorang itu langsung menambah kecepatan laju motornya namun semakin motor itu mendekatinya semakin cepat Pira berjalan.
Tak ingin Pira pergi darinya seseorang itu memacu motor ninjanya sampai berhasil mencegatnya di depan Pira. Seketika itu juga Pira takut setengah mati dan berusaha kabur darinya.
Cchiiiiitttttt......
" Kyaaaaaa...... ampun gal begal gue bukan orang kaya koh nih gue cuman punya camilan kalau mau nge begal gue pleasssss jangan apa-apain gue..... " Teriak Pira ketakutan sambil menutupi wajahnya dengan tangan yang masih membawa belanjaan.
" HEY.... " Ucap seseorang itu sambil meletakan tangannya di pundak Pira
" AAAaaaaa.... gu gue gak menarik kok body aja kaya suling bambu kata si choko chip temennya Piano rusak, pelasss jangan apa-apain gue!! "
Dalam hati pian ingin tertawa
" HEY gue mau--- "
" AAAaaaa..... jangan!!!! " Pira langsung lari sekencang mungkin berusaha menjauh darinya karena Pira tak ingin sampai rumah tubuhnya tak lengkap lagi.
Wahhh mau ngapain tuh dia???
seseorang itu : " mau nge begal hati nya Shafira thor :* "
.
.
.
.
TBC