Setelah menemukan ayah nya telah berselingkuh. Jaka sangat sedih karena ibu nya yang sudah mengerjakan pekerjaan rumah semua seperti cuci pakaian, memasak, menyapu sampai mengepel. Dan tidak lupa juga ibu nya sudah menjadi istri yang sabar dengan perilaku suami nya yang seperti itu. Tetapi justru mendapatkan balasan yang sangat menyakitkan. Padahal ibu nya selalu diam dan patuh ketika suaminya menyuruhnya. Bahkan saat dimarahi pun tak pernah Jaka melihat ibu nya membela diri. Ia hanya diam dan mendengarkan. Tapi lagi lagi ini balasannya. Ditambah lagi memang sudah dua bulan terakhir ini ibu nya tidak di beri nafkah oleh suami nya. Sungguh seorang ayah yang sangat tidak bisa di contoh oleh anak anak nya.
Kebetulan Jaka ada lembur jadi pulang kerja sedikit malam. Ketika Jaka pulang dan sampai dirumahnya. Jaka melihat ayah nya sedang berlutut meminta maaf karena telah selingkuh dengan wanita lain. Jaka pun menghampiri dan bercerita kepada ibu nya apa yang dilihat. Dengan wajah yang sangat menyesal dan meneteskan air mata ayah nya memohon untuk tidak memperpanjang masalah ini dan meminta maaf atas apa kesalahan yang di lakukan nya. Jaka sebagai anak tidak bisa melihat ibu nya di sakiti. Jaka menyuruh ibu nya untuk menceraikan ayah nya. Tidak lama Putra datang dan meyakinkan ibu nya juga.
"Sebaiknya memang ibu menceraikan ayah saja karena sudah banyak sekali kesalahan kesalahan yang sudah di perbuat sehingga membuat ibu nya sakit hati"
Tetapi Jaka dan Putra terdiam mendengarkan jawaban ibu nya atas apa yang di usulkan Jaka dan Putra. Ibu nya ternyata memaafkan atas apa yang sudah terjadi. Ibu nya berbicara
"Susah untuk menghapus perjalanan rumah tangga yang sudah di bangun selama dua puluh sembilan tahun. Hanya karena kesalahan nya selama dua bulan ini."
Mendengarkan jawaban ibu nya rasanya Jaka tidak bisa membantah dan tidak bisa mendesak ibu nya untuk menceraikan suaminya. Jaka dan Putra pun tidak bisa berbuat banyak. Tetapi di dalam hati nya Jaka dan Putra sudah hilang segala bentuk respect nya kepada ayah nya.
Jaka sedang melamun karena masih heran dengan jalan pikiran ibu nya yang sudah memaafkan laki laki yang seperti itu. Tidak lama kemudian pak Bekti datang turun dari mobilnya. Dengan membawa karywan baru yang di janjikan nya saat bertemu dengan Jaka. Tidak disangka saat pandangan pertama Jaka sudah terpukau dengan penampilan anak baru ini. Pak Bekti pun masuk dan menjelaskan kalau anak baru ini bernama Ratih. Dia sudah bisa bekerja hari ini. Jadi pak Bekti mohon di ajarkan tentang pekerjaannya. Dengan wajah yang kegeringan dan penuh senyum.
"Dengan senang hati saya akan mengajarkan Ratih"
Pak Bekti pun memperkenalkan satu persatu karyawan yang bekerja di supermarket itu. Setelah sudah memberitahukan karyawan baru. Pak Bekti dengan nada pelan berbisik kepada Jaka sembari menggoda Jaka.
"Jaka tidak boleh ya mempermainkannya, karena Ratih datang dari kampung yang sangat jauh.
Bisikan itu pun di akhiri dengan tawa kecil dari pak Bekti. Dan pak Bekti pun pergi dari tempat itu.
Suasana tempat kerja menjadi terlihat berbeda ketika Ratih datang. Banyak karyawan laki laki yang menghampiri dan mau berkenalan. Terlebih yang sangat agresif yaitu Basir. Dia selalu menggoda Ratih sampai sampai Ratih terlihat risih. Ketika Ratih sedang merapihkan salah satu rak barang. Jaka datang menghampiri dan membuka pembicaraan dengan menanyakan.
"Tinggal dimana?"
Ratih pun menjawab dengan malu malu, ternyata Ratih ngekos di dekat wilayah tempat kerja. Mendengar jawaban seperti itu aura kejantanan Jaka keluar. Dia menawarkan Ratih untuk pulang diantarnya. Tetapi Jaka kaget karena Ratih menolak ajakannya. Jaka merasa baru pertama kali ada wanita yang menolak ketika diantar pulang oleh nya. Agar tidak terlalu terlihat agresifnya. Jaka mencoba untuk tidak memaksa dan melanjutkan pembicaraan mengenai pekerjaan.
Keesokan harinya, Rani tidak masuk bekerja karena sakit. Karena disini Rani sebagai kasir akhirnya Ratih menggantikan posisi Rani sebagai kasir. Awalnya Ratih menolak karena belum memahami pekerjaan kasir. Tetapi dengan kata kata Jaka yang meyakinkan Ratih. akhirnya Ratih mau.
Ketika Jaka sedang menghitung barang di gudang terjadi sesuatu di area kasir. Dengan lari tergesa gesa. Basir memberitahukan kepada Jaka kalau ada pelanggan komplain atas kesalahan yang dibuat Ratih di area kasir. Dengan bergerak cepat Jaka menghampiri area kasir dan langsung membantu Ratih menangani persoalan yang terjadi. Akhirnya dengan ramah dan penuh sopan santun Jaka menanyakan kepada pelanggan itu.
"Apa kesalahan yang sudah di perbuat?"
Ternyata Ratih salah dalam penginputan barang belanjaan pelanggan itu. Pelanggan itu membeli suatu barang berjumlah satu. Tetapi di dalam struk nya barang yang di beli pelanggan berjumlah dua. Sehingga pelanggan harus membayar dua barang. Setelah mendengar penjelasan dari pelanggan yang komplain itu. Jaka dengan ramah dan sopan untuk memberikan solusinya. Jaka memberikan solusi kalau pelanggan itu tetap membayarkan hanya satu barang saja. Akhirnya karena puas dengan penanganan komplain yang di berikan. Pelanggan itu keluar dengan senyum. Ratih sedang menangis karena komplain yang baru saja terjadi. Jaka pun menyuruh Ratih untuk beristirahat di belakang. Ratih berlari sembari menangis ke dalam gudang belakang.
Karena Jaka merasa bersalah sudah menyuruh Ratih menggantikan posisi Rani. Jaka pun pergi ke gudang untuk menghampiri Ratih dan meminta maaf. Karena sudah menyuruh sesuatu yang belum bisa di kerjakan. Jaka melihat Ratih menangis di dalam gudang istirahat. Jaka merasa tidak enak. Jaka pun minta maaf atas apa yang sudah terjadi. Ratih tidak menjawab apa apa hanya menangis dan diam. Jaka pun berjanji akan mengajarkan Ratih semua pekerjaan yang harus di kerjakan. Dengan wajah yang masih sedih Ratih menjawab.
"Ini bukan salah Jaka tetapi memang Ratih yang kurang teliti saat menginput barang"
Dengan berharap Ratih tidak sedih dan tidak menyalahkan dirinya sendiri. Jaka pun menghibur Ratih dengan mentraktirnya makan malam.Ratih pun mau untuk diajak makan malam. Karena Ratih merasa bersalah. Dan akhirnya mereka melanjutkan pekerjaannya.
Makan malam pun tiba. Dengan wajah yang sangat penuh kesenangan. Jaka pergi dengan Ratih untuk makan malam bersama. Diperjalanan, Jaka menanyakan tentang Ratih. Seperti tentang keluarganya, tentang alasan pergi ke Jakarta. Ratih adalah anak ke dua dari tiga bersaudara Ratih memilihki kakak dan adik. Tetapi dengan sangat sedih Ratih menjelaskan. Kalau kakak nya yang bernama Grace sudah meninggal akibat sakit kanker pada otak. Hanya menyisahkan dia, ibunya dan adik nya. Lalu Jaka bertanya kembali.
"Ayah kamu bagaimana?"
Mendengar pertanyaan Jaka. Ratih menjawab dengan wajah murung. Ternyata ayah nya sudah meninggal akibat kecelakaan saat perjalanan bekerja. Jaka pun dengan nada rendah minta maaf karena sudah bertanya yang membuat Ratih sedih. Ratih juga dengan suara lembutnya memaklumi pertanyaan Jaka. Karena memang Jaka tidak tau.Ratih pun menjelaskan alasannya pergi bekerja ke Jakarta adalah untuk membahagiakan ibu dan adik nya yang sudah menderita karena kepergian Grace dan ayah nya. Jaka dengan suara sedih juga memberi kata kata yang membuat Ratih merasa nyaman. Jaka meminta Ratih untuk memberitahunya jika ada masalah yang di hadapinya. Ratih hanya menjawab dengan senyum dan menganggukan kepalanya sedikit.
Dan tidak terasa akhirnya mereka sampai di tempat makan, Di tempat makan Jaka memberikan keterangan perihal pekerjaan. Tidak lama kemudian setelah selesai makan handphone Jaka berbunyi ternyata telepon dari ibu nya. Ibu nya menanyakan kemana sampai jam sebelas malam belum sampai di rumah. akhirnya karena takut ibu nya khawatir berlebih. Jaka mengajak Ratih pulang. Tetapi sebelum jalan pulang. Dengan wajah malu malu Jaka meminta kontak Ratih. Karena Jaka sudah baik Ratih pun memberikannya. akhirnya mereka jalan pulang pulang dengan wajah penuh senyum, ini pertemuan pertama cinta mereka.