Chereads / Hostility Becomes Love / Chapter 2 - satu

Chapter 2 - satu

sebelum membaca sempatkan dulu ya memberikan vote dan komen

"Pulanglah sebentar!. Ada hal yang ingin Papa bicarakan"

"Ya Pa, Aku akan pulang nanti malam".

Mew melemparkan hpnya ke kasur setelah menerima telfon dari Papanya yang memintanya untuk pulang. Mew tinggal di sebuah apartemen mewah di suatu komplek mewah yang terletak di dekat Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.

Mew menghempaskan badannya pada tempat tidur, Dia menumpukan kepalanya dengan lengannya sendiri, Mew memikirkan pasti Papanya menyuruhnya pulang untuk dijodohkannya dengan pilihan Papanya seperti biasanya. Dari dulu sungguh Mew tidak tertarik dengan wanita, apa lagi wanita pilihan Papanya yang menurut Mew sangatlah menjijikkan, yang mencoba merayu Mew dengan tubuhnya yang menjijikan.

***

Mew sudah sampai di kediaman Papanya, sudah sebulan dia tidak menginjakkan kaki di rumah itu karena dia terlalu malas meladeni Papanya yang selalu mendesaknya untuk menikah, Mew belum ingin menikah apa lagi menikah dengan wanita pilihan Papanya yang genit dan tidak punya harga diri.

"Akhirnya kamu pulang juga" Tuan Willie memeluk anak satu-satunya itu dan menuntunnya untuk duduk.

"Apa yang ingin Papa bicarakan?" Tanya Mew dengan to the poin.

Tuan Willie mengulum senyum, kemudian mengeluarkan foto wanita. Wanita di foto itu terlihat sudah berumur, tetapi masih memiliki kecantikan yang luar biasa. Mew menegakkan duduknya kebelakang kemudian melipat kakinya dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, kemudian dia menatap Papanya dan menegakkan sebelah alisnya

"Apa kali ini Papa ingin menjodohkan ku dengan wanita tua? hahaha yang benar saja" Tawa Mew yang lebih mirip dengan seringaian.

"Bukan! Wanita itu akan menjadi ibumu"

"Maksudmu?"

"Papa rasa kamu sudah mengetahui maksud papa, Papa akan menikah lagi. Wanita itu adalah pilihan Papa"

"Aku tidak peduli Papa mau menikah lagi atau bagaimana. Tapi yang paling penting jangan sampai itu menggangguku" Mew berdiri dan berjalan keluar dari ruang keluarga, meninggalkan Papanya sendiri. Entah kenapa Mew tidak suka Papanya akan menikah lagi setelah sekian lama Papanya hidup sendiri karena mamanya meninggal akibat penyakit Cirrhosis (yaitu Kerusakan hati kronis dari berbagai penyebab yang mengarah ke jaringan parut dan gagal hati.)

***

Sedangkan di kediaman Nyonya Nok (di rumah Gulf), terlihat Nyonya Nok sedang membujuk Gulf yang sedang marah, keputusan Nyonya Nok untuk menikah lagi di tolak mentah-mentah oleh Gulf, Tidak ada orang yang bisa menggantikan Papanya.

"Gulf!. Mama mohon dengarkan penjelasan Mama sebentar" Nyonya Nok meraih tangan Gulf dan memegang nya erat.

"Nak.!, Jika kamu tidak menyetujui Mama untuk menikah lagi, Mama tidak akan menikah kok, Mama hanya ingin kamu mempunyai keluarga yang lengkap seperti teman-temanmu. Jika keputusan Mama ini membuat kamu sedih Mama minta maaf, Mama tidak akan menerima permintaan tuan Willie. Mama hanya ingin kamu bahagia sayang" Nyonya Nok mengelus pipi putranya dengan sayang dan penuh kelembutan menunjukkan kasih sayangnya kepada putra semata wayangnya itu.

Gulf memandang mata mamanya dengan dalam, Melihat raut kesedihan dan kasih sayang yang tulus dari mamanya, Gulf paham bahwa selama ini Mamanya kesepian, semenjak Papanya meninggal akibat kecelakaan pesawat beberapa tahun silam Mamanya jarang sekali tersenyum dengan tulus, Mamanya akan tersenyum jika ada Gulf tetapi di belakang Gulf mamanya akan kembali murung. Untuk membuat rumahnya tetap ramai dan punya kehidupan, Gulf pasti akan membawa dua orang sahabatnya yang super berisik kerumahnya.

"Apakah Mama mencintai pria itu?, Jika mama bersama dia apakah mama akan bahagia?"

Nyonya Nok tersenyum dan kembali mengelus pipi anaknya itu.

"Mama hanya ingin kamu bahagia dan mempunyai keluarga yang lengkap seperti dulu, walaupun itu rasanya tidak akan sama"

"Tidak akan ada yang bisa gantiin Papa" Gulf kembali marah mendengarkan ucapan Mamanya.

"Jika Mama bilang Mama akan bahagia apakah kamu mau menerimanya menjadi Papamu?".

Gulf tertegun dengan ucapan sekalian pertanyaan Mamanya, ada rasa tidak rela di hatinya. Tetapi dengan berat hati dia menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih sayang" ucap Nyonya Nok kemudian mencium pipi Gulf.

*** tbc ***

tolong komen dong bagaimana menurut kalian cerita aku ini