Chereads / Petualangan Mavcazan / Chapter 85 - Tangisan Rose

Chapter 85 - Tangisan Rose

Tak disadari, ternyata jam makan siang telah selesai. Max dan Asrtya langsung bangkit dari kursinya. "Kalau begitu kami tinggal dulu. Istirahatlah yang cukup. Nanti setelah makan malam, aku akan kembali," kata Max.

"Aku juga," Arstya membalas.

"Hahaha. Aku sudah membaik. Kalian tak harus selalu menjengukku. Sungguh," kata Bruno, ia ingin menghabiskan waktunya sendiri di ruang perawatan.

Max dan Arstya tersenyum tipis, lalu meninggalkan ruang perawatan. Sesaat Bruno kembali menghembuskan napas. Setidaknya ia bisa merasa tenang dengan keheningan ini. Melihat Rose kembali, Bruno penasaran kenapa ia bisa jatuh pingsan.

***

Setelah ia terlelap cukup lama dan sadar kembali, harinya sudah memasuki waktu malam. Seketika perutnya berbunyi, sedikit kesakitan. Baru saja dipikirkan, tahu-tahu Suster Hanna datang lagi dengan membawa troli, penuh dengan makanan. Ia tersenyum pada Bruno, sangat hangat.

"Bagaimana? Masih kesusahan menggerakkan badan?" tanya Suster Hanna.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS