Chereads / Kajian Mimpi & Al-Mahdi / Chapter 6 - Derajat Dan Fungsi Mimpi Seorang Muslim

Chapter 6 - Derajat Dan Fungsi Mimpi Seorang Muslim

Derajat Dan Fungsi Mimpi Seorang Muslim.

Di dalam islam mimpi baik dan benarnya seorang muslim memiliki derajat dan fungsinya, yang bisa bermanfaat dalam keimanan dan kehidupan nyata.

Derajatnya mimpi seorang muslim sudah di terangkan di dalam hadits.

riwayat dari 'Ubadah bin Ash Shamit dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda:

رُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

"Mimpi seorang muslim adalah satu dari empat puluh enam bagian kenabian."

[Musnad_Ahmad : 21639]

Derajat 1 bagian dari 46 bagian kenabian adalah jenis mimpi yang baik.

Sebagaimana riwayat dari Abu Sa'id Al Khudzri, Rasulullah Saw bersabda :

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Mimpi yang baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian."

[ Shahih_Bukhari : 6474 ]

Mimpi baik datangnya dari allah swt.

Sebagaimana riwayat dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنْ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنْ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ فَلْيَتَعَوَّذْ مِنْهُ وَلْيَبْصُقْ عَنْ شِمَالِهِ فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ

Mimpi yang baik adalah berasal dari Allah dan mimpi buruk berasal dari setan, maka jika salah seorang diantara kalian bermimpi buruk, hendaklah meminta perlindungan kepada Allah karenanya dan meludah kesamping kirinya, sehingga mimpi buruknya tidak membahayakannya,

[Shahih_Bukhari : 6471]

Artinya seorang muslim dapat menerima mimpi dari allah swt yang sudah pasti mimpi yang Haq.

Maka dari itu pada saat imam Malik ditanya: "Bolehkah setiap orang menakwil mimpi ?"

Beliau menjawab: "Apakah ia hendak bermain-main dengan kenabian.? Karena mimpi itu bagian dari kenabian, maka jangan bermain-main dengannya."

(Fathul baari 12/363, Al-Asqalani :510)

Artinya setiap muslim perlu memperhatikan isi pesan di dalam mimpinya dengan serius dan benar.

Adapun fungsi mimpi seorang muslim adalah

1. KABAR BERITA GEMBIRA DI DALAM KEHIDUPAN DUNIA.

Allah SWT berfirman :

لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ لَا تَبْدِيْلَ لِكَلِمٰتِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۗ

Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

[Yunus 10 : 64]

Memahami ayat ini bisa di pahami dengan tafsiran dari nabi muhammad saw yang terdapat dalam hadits.

Riwayat dari Abu Darda' dia berkata.

أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ مَا تَقُولُ فِي قَوْلِ اللَّهِ { لَهُمْ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ } قَالَ لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ شَيْءٍ مَا سَمِعْتُ أَحَدًا سَأَلَ عَنْهُ بَعْدَ رَجُلٍ سَأَلَ عَنْهُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بُشْرَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْمُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ وَبُشْرَاهُمْ فِي الْآخِرَةِ الْجَنَّةُ

"Seorang laki-laki datang kepadanya dan berkata, "Apa pendatamu dengan firman Allah: '(Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan Akhirat) ' Abu Darda' berkata, "Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu yang belum pernah aku mendengar seorang pun bertanya seperti itu, setelah laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu, beliau bersabda: "Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia, yaitu mimpi benarnya seorang muslim atau yang dimimpikan oleh seorang Muslim, sedangkan kabar gembira dikehidupan akhirat adalah dengan surga

[Musnad Ahmad : 26250]

2. BERFUNGSI SEBAGAI PELANTARA ALLAH SWT UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH.

3. BERFUNGSI MEMBERIKAN SEBUAH KETETAPAN DALIL DALAM SYARIAT ISLAM.

Contoh dari ke 3 fungsi tersebut dapat di lihat dalam hadits.

Riwayat dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid.

عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ قَالَ

لَمَّا أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاقُوسِ يُعْمَلُ لِيُضْرَبَ بِهِ لِلنَّاسِ لِجَمْعِ الصَّلَاةِ طَافَ بِي وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ يَحْمِلُ نَاقُوسًا فِي يَدِهِ فَقُلْتُ يَا عَبْدَ اللَّهِ أَتَبِيعُ النَّاقُوسَ قَالَ وَمَا تَصْنَعُ بِهِ فَقُلْتُ نَدْعُو بِهِ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ أَفَلَا أَدُلُّكَ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنْ ذَلِكَ فَقُلْتُ لَهُ بَلَى قَالَ فَقَالَ تَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ قَالَ ثُمَّ اسْتَأْخَرَ عَنِّي غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ قَالَ وَتَقُولُ إِذَا أَقَمْتَ الصَّلَاةَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا رَأَيْتُ فَقَالَ إِنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٌّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقُمْ مَعَ بِلَالٍ فَأَلْقِ عَلَيْهِ مَا رَأَيْتَ فَلْيُؤَذِّنْ بِهِ فَإِنَّهُ أَنْدَى صَوْتًا مِنْكَ فَقُمْتُ مَعَ بِلَالٍ فَجَعَلْتُ أُلْقِيهِ عَلَيْهِ وَيُؤَذِّنُ بِهِ قَالَ فَسَمِعَ ذَلِكَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَهُوَ فِي بَيْتِهِ فَخَرَجَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ وَيَقُولُ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ رَأَيْتُ مِثْلَ مَا رَأَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Abdullah bin Zaid dia berkata

Sewaktu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak memerintahkan supaya memakai lonceng yang dipukul untuk mengumpulkan orang-orang yang mengerjakan shalat, ada seorang laki-laki berkeliling bertemu denganku, sedang saya dalam keadaan tidur. Ia membawa lonceng di tangannya, maka saya berkata; Wahai hamba Allah, apakah kamu mau menjual lonceng ini? Dia bertanya; Apa yang akan kamu lakukan dengannya? Saya menjawab; Saya akan pakai untuk memanggil orang-orang mengerjakan shalat. Kata orang itu; Maukah saya tunjukan kepadamu yang lebih baik dari itu? Saya katakan kepadanya; Tentu. Orang itu berkata; Engkau ucapkan; "Allaahu Akbar Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Allaahu Akbar (Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Allah Maha Besar), Asyhaduan laa ilaaha Illallah, Asyhaduan laa ilaaha Illallah (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah), Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah, Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah (Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah, Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah), Hayya 'alash shalaah, Hayya 'alash shalaah (Marlilah kita shalat, Marlilah kita shalat). Hayya 'alal falah, Hayya 'alal falah (Marilah meraih kemenangan, marilah meraih kemenangan). Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). Laailaaha illallah (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Abdullah berkata; Kemudian orang itu mundur tidak jauh dariku, lalu berkata; Apabila kamu membaca iqamah shalat, ucapkanlah; Allahu Akbar Allahu Akbar, (Allah Maha Besar Allah Maha Besar). Asyhaduan laa ilaaha Illallah, (Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Ayshadu anna Muhammadar Rasuulallah (Aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah utusan Allah), Hayya 'alash shalaah (Marlilah kita shalat). Hayya 'alal falah (Marilah meraiah kemenangan). Qad qaamatish shalat Qad qaamatish shalat (Sungguh shalat telah mulai didirikan Sungguh shalat telah mulai didirikan). Allahu Akbar Allahu Akbar (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). Laailaaha illallah (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Maka keesokan harinya, saya pergi menemui Rasulallah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kejadian mimpiku itu, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya mimpimu itu adalah mimpi yang benar Insya Allah. Karena itu berdirilah bersama Bilal dan ajarkan kepadanya mimpimu itu, dan hendaklah dia yang adzan, karena suaranya lebih lantang dari suaramu." Maka saya pun berdiri bersama Bilal, lalu saya ajarkan kepadanya bacaan-bacaan itu, sementara dia menyerukan adzan itu. Dia berkata; Kemudian Umar bin Al-Khaththab mendengar seruan adzan itu ketika dia sedang berada di rumahnya, lalu dia keluar sambil menarik pakaiannya dan berkata; Demi Dzat yang mengutusmu dengan al-Haq, wahai Rasulullah, sungguh saya telah bermimpi seperti mimpi Abdullah itu. Maka Rasulullah bersabda: "Maka segala puji hanya bagi Allah.

[Sunan Abu Daud : 421]

Dari keterangan dalil dapat di lihat fungsi mimpi seorang muslim.

•Kabar berita gembira karena mereka mendapatkan solusi untuk mengumpulkan orang shalat dan berbeda dengan cara orang kafir.

•Mendapatkan perintah untuk azan dan iqomah.

•Menjadi dalil dalam syariat islam.

Bisa di lihat dengan pernyataan dan ketetapa dari rasulullah saw.

"Sesungguhnya mimpimu itu adalah mimpi yang benar Insya Allah.'

4. BERFUNGSI MEMBERITAKAN TAKDIR MASA DEPAN.

Ada dua jenis dalam memberitakan takdir masa depan.

1. Sifatnya hanya bisa di yakini akan terjadi tanpa ada solusi.

2. Sifatnya bisa di yakini dan ada solusi untuk selamat dari takdir buruk yang akan terjadi.

Adapun contohnya.

1. Tidak ada solusi.

Mimpi 2 pelayan

Allah SWT berfirman :

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيٰنِۗ قَالَ اَحَدُهُمَآ اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ اَعْصِرُ خَمْرًاۚ وَقَالَ الْاٰخَرُ اِنِّيْٓ اَرٰىنِيْٓ اَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِيْ خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُۗ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيْلِهٖۚ اِنَّا نَرٰىكَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ (٣٦)

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya, "Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta'birnya, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (mena'birkan mimpi).

[Yusuf 12 : 36]

Kemudian mimpi ini di takwilkan oleh nabi Yusuf as, sebagaimana Allah SWT berfirman.

يٰصَاحِبَيِ السِّجْنِ اَمَّآ اَحَدُكُمَا فَيَسْقِيْ رَبَّهٗ خَمْرًاۗ وَاَمَّا الْاٰخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَّأْسِهٖۗ قُضِيَ الْاَمْرُ الَّذِيْ فِيْهِ تَسْتَفْتِيٰنِۗ (٤١)

Hai kedua penghuni penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar, adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."

Q.S Yusuf [12] : 41

Mimpi ini sifatnya hanya bisa di yakini akan terjadi dan tidak ada solusi.

2. Ada solusi.

•Mimpi Raja

Allah SWT berfirman :

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُؤْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ (٤٣)

Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi."

[Yusuf 12 : 43]

Kemudian mimpi ini di takwilkan oleh nabi Yusuf as, sebagaimana Allah SWT berfirman :

يُوْسُفُ اَيُّهَا الصِّدِّيْقُ اَفْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۙ لَّعَلِّيْٓ اَرْجِعُ اِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ (٤٦) قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ (٤٧) ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ (٤٨) ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَامٌ فِيْهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيْهِ يَعْصِرُوْنَ (٤٩)

Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui." Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.

Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur)."

(Yusuf : 46-49)

Mimpi ini memberitakan takdir masa depan dan ada solusi untuk selamat dari takdir buruk masa depan, karena pada zaman itu mereka memanfaatkan informasi dari mimpi sehingga mereka bisa selamat dari masa takdir buruk yang terjadi.

5. BERFUNGSI MENGUNGKAP SUATU RAHASIA.

Riwayat dari anas ra, dia berkata

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُعْجِبُهُ الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ فَرُبَّمَا قَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا فَإِذَا رَأَى الرَّجُلُ رُؤْيَا سَأَلَ عَنْهُ فَإِنْ كَانَ لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ كَانَ أَعْجَبَ لِرُؤْيَاهُ إِلَيْهِ قَالَ فَجَاءَتْ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ كَأَنِّي دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ بِهَا وَجْبَةً ارْتَجَّتْ لَهَا الْجَنَّةُ فَنَظَرْتُ فَإِذَا قَدْ جِيءَ بِفُلَانِ بْنِ فُلَانٍ وَفُلَانِ بْنِ فُلَانٍ حَتَّى عَدَّتْ اثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا وَقَدْ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً قَبْلَ ذَلِكَ قَالَتْ فَجِيءَ بِهِمْ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ طُلْسٌ تَشْخُبُ أَوْدَاجُهُمْ قَالَ فَقِيلَ اذْهَبُوا بِهِمْ إِلَى نَهْرِ الْبَيْدَخِ أَوْ قَالَ إِلَى نَهَرِ الْبَيْدَجِ قَالَ فَغُمِسُوا فِيهِ فَخَرَجُوا مِنْهُ وُجُوهُهُمْ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ قَالَ ثُمَّ أَتَوْا بِكَرَاسِيَّ مِنْ ذَهَبٍ فَقَعَدُوا عَلَيْهَا وَأُتِيَ بِصَحْفَةٍ أَوْ كَلِمَةٍ نَحْوِهَا فِيهَا بُسْرَةٌ فَأَكَلُوا مِنْهَا فَمَا يُقَلِّبُونَهَا لِشِقٍّ إِلَّا أَكَلُوا مِنْ فَاكِهَةٍ مَا أَرَادُوا وَأَكَلْتُ مَعَهُمْ قَالَ فَجَاءَ الْبَشِيرُ مِنْ تِلْكَ السَّرِيَّةِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَانَ مِنْ أَمْرِنَا كَذَا وَكَذَا وَأُصِيبَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ حَتَّى عَدَّ الِاثْنَيْ عَشَرَ الَّذِينَ عَدَّتْهُمْ الْمَرْأَةُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيَّ بِالْمَرْأَةِ فَجَاءَتْ قَالَ قُصِّي عَلَى هَذَا رُؤْيَاكِ فَقَصَّتْ قَالَ هُوَ كَمَا قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Rasulullah saw sangat senang (taajub) dengan mimpi yang baik, dan sering-seringi beliau sabdakan, "Apakah salah seorang dari kalian bermimpi?" maka apabila ada seorang laki-laki yang bermimpi, beliau bertanya tentangnya, jika mimpi tersebut tidak negatif, beliau merasa senang terhadap mimpi yang diimpikannya. Anas berkata, "Lalu seorang wanita datang dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku bermimpi seakan aku masuk ke dalam surga. Dan kudengar di sana suara benda jatuh yang menjadikan surga bergetar. Lantas kuteliti, ternyata telah dihadirkan si fulan, si fulan dan si fulan, " hingga ia sebutkan dua belas orang. Dan sebelum itu Rasulullah saw telah mengirim sebuah ekspedisi militer. Kedua belas orang itu didatangkan dengan mengenakan pakaian kotor dan urat leher mereka mengalir." Anas berkata, "Lantas ada suara bergema; 'bawalah mereka ke sungai baidakh -atau ia mengatakan sungai baidaj-'. Di sana mereka ditenggelamkan (dicelup, dimandikan). Setelah itu mereka keluar dengan wajah yang telah berubah bagaikan bulan di malam purnama." Anas berkata, "Mereka lalu datang dengan membawa kursi-kursi emas seraya menjadikannya sebagai tempat duduk. Selanjutnya disajikan kepada mereka piring -atau kalimat yang semakna- yang berisi kurma, dan mereka pun memakannya. Tidaklah ia membolak-balikkan piring tersebut kecuali ia dapat memakan buah yang ia kehendaki. Maka aku pun makan bersama mereka." Anas berkata, "Lalu datanglah pembawa berita dari ekspedisi Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, masalah kami begini dan begini, lalu fulan dan fulan terbunuh." Hingga ia menyebutkan dua belas orang sebagaimana yang telah dihitung oleh wanita tersebut. Rasulullah saw kemudian bersabda, "Panggilkan wanita itu kemari!" wanita itu pun dihadapkan. Beliau bersabda, "Ceritakanlah mimpimu kepada orang ini." wanita itu lalu menceritakan mimpinya. Anas berkata, "Kejadian itu sebagaimana yang dikatakan oleh wanita itu kepada Rasulullah saw."

(Musnad Ahmad : 11937)

6. BERFUNGSI MEMBERIKAN MOTIVASI

Tidak semua mimpi dari allah swt harus menjadi kenyataan sesuai cerita mimpi atau takwil, dengan syarat mimpi itu baik dan benar, di mana mimpi itu bisa memberikan dampak positif dalam keimanan dan kehidupan nyata.

Sebagaimana riwayat dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ الرُّؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ اللَّهِ فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِمَا رَأَى وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا وَلَا يَذْكُرْهَا لِأَحَدٍ فَإِنَّهَا لَا تَضُرُّهُ

"Apabila salah seorang diantara kalian bermimpi yang menyenangkannya maka itu berasal dari Allah, maka hendaknya ia memuji Allah karenanya dan menceritakan apa yang ia lihat, dan apabila ia bermimpi tidak seperti itu diantara yang ia benci maka itu berasal dari syetan, maka hendaknya ia berlindung kepada Allah dari keburukannya, dan tidak menceritakannya kepada seseorang, maka mimpi tersebut tidak akan membahayakannya."

[Sunan_Tirmidzi : 3375]

Peristiwa ini pernah di alami oleh rasulullah saw.

Allah SWT berfirman :

اِذْ يُرِيْكَهُمُ اللّٰهُ فِيْ مَنَامِكَ قَلِيْلًاۗ وَلَوْ اَرٰىكَهُمْ كَثِيْرًا لَّفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ (٤٣)

(yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepadamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

[Al-Anfal 8 : 43]

Pada ayat ini Allah memperlihatkan hal yang terbalik dari kenyataannya, karena pada kenyataannya musuh memiliki jumlah lebih banyak dari pada jumlah umat islam, padahal di dalam mimpi nabi, musuh hanya berjumlah sedikit di banding jumlah umat islam, Namun dengan mimpi nabi ini dapat memberikan kesenangan di hati Umat Islam sehingga dapat menghilangkan kegentaran tentara Muslim yang berjuang bersama dengan Rasulullah saw.

Seperti yang diketahui bahwa di dalam perang, selain peralatan dan strategi perang, hal yang tidak boleh di lupakan adalah mental dan kepercayaan diri seorang prajurit. Peralatan yang canggih dan strategi yang jitu tidak ada artinya jika seorang prajurit hilang kepercayaan dirinya.

Hal ini juga sudah di tafsirkan oleh At-Thabari yang menukil perkataan ibn Ishaq bahwa mimpi nabi saw itu menjadi keberanian mereka menghadapi musuh dan menghilangkan rasa takut karena kelemahan mereka

(At-Thabari : 2000 :13 :569)

7. BERFUNGSI DI AKHIR ZAMAN.

Alasan mimpi bisa berfungsi di akhir zaman karena tidak ada lagi kabar kenabian kecuali mimpi.

riwayat dari Abdullah bin 'Abbas dia berkata,

كَشَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السِّتْرَ وَرَأْسُهُ مَعْصُوبٌ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ قَدْ بَلَّغْتُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِنَّهُ لَمْ يَبْقَ مِنْ مُبَشِّرَاتِ النُّبُوَّةِ إِلَّا الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ يَرَاهَا الْعَبْدُ

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam suatu saat menyingkap tirai, dan kepalanya dililit (diperban) dengan kain karena sakit -yang akhirnya menyebabkan beliau meninggal dunia- lalu beliau Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: 'Ya Allah, telah kusampaikan - tiga kali -, sesungguhnya tidak tersisa lagi kabar kenabian kecuali mimpi yang benar, yakni mimpi yang dilihat atau diperlihatkan kepada seorang hamba '.

[Sunan_Nasai : 1108]

Artinya setelah tidak ada lagi nabi/rasul, allah swt memberikan petunjuk langsung kepada makhluknya melalui mimpi, sehingga mimpi akan berfungsi hingga akhir zaman.

sebagaimana riwayat dari abu Hurairah Radhiyallahu, Rasulullah Saw bersabda :

إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُزْءٌ مِنْ خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang Muslim yang tidak benar. Dan mimpi yang paling paling benar adalah mimpi yang selalu bicara benar. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari empat puluh lima macam Nubuwwah

[Muslim : 4200]

Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, bahwa pada akhir zaman mimpi seorang mukmin nyaris tidak mengandung kebohongan artinya mimpi itu memiliki sifat dan arti yang jelas. Sehingga, tidak memerlukan penakwilan yang diliputi kebohongan. Bahkan, mimpi itu benar-benar menjadi kenyatan. Berbeda dengan mimpi orang lain yang membutuhkan penakwilan. Sehingga mimpi itu harus ditafsirkan oleh seorang penakwil mimpi. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan realitas yang ada. Dengan kata lain, mimpi itu berikut penakwilnya dusta.

Al hafiz Ibnu hajar menjelaskan.

Pada akhir zaman, kebenaran mimpi seorang Mukmin ini mengandung hikmah, karena pada saat itu setiap orang beriman akan terasing di tengah-tengah masyarakatnya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, "Islam muncul dari keterasingan dan nanti akan kembali kepada keterasingan." Pada saat itu, pendamping dan penolong seorang mukmin akan semakin berkurang. Namun, Allah SWT akan memuliakan dengan mimpi baik yang dapat memberinya kabar gembira dan meneguhkannya di jalan kebenaran.

[fathul bari jilid 19 hal 451]

Semoga penjelasan singkat ini di pahami dan bermanfaat buat kita semua.