"Sudah mati?" Pria yang menangkap perempuan bersurai cokelat dengan sepasang telinga tupai itu menghentikan siksaannya ketika si wanita sudah tak bergerak dengan tatapan kosong.
"Dia masih hidup."
Tanpa mereka sadari, dari atas terlihat sosok bersurai hitam dengan katana yang mengkilap karena terkena sinar matahari. "Merendahkan wanita, mereka adalah sampah, harus dibasmi."
Dia adalah Rei yang sedang melakukan patroli di sekitar Mithurna, dan benar saja, dia mencium aroma derita dengan skill pelacak milik para roh suci berjenis rubah seperti nya. "Namun, menyerang secara diam diam bukanlah sikap samurai, karena itulah.."
Rei melompat dan mendarat di hadapan para pria sampah yang sedang menyiksa mangsa mereka itu. "Karena itulah, aku harus menghabisi kalian secara adil, yakan?"