"Biar Fumi yang menghadapinya, Shiro-kun." Fumika melemparkan jubah dewi nya ke sembarang arah, "Kau yakin?"
"Tenanglah, orang itu takkan dapat menirukan teknik sihir suci, lalu tentang Reliza, Reliza berada di sebelah tenggara, diatas sebuah bebatuan, dia melakukan ritual untuk membuat dirinya abadi, segera eksekusi dia." Fumika mengaktifkan sayapnya melalui punggungnya yang tak terbalut pakaian. "Aku serahkan monster jelek itu padamu, jika ada Mirai, suruh dia beristirahat."
"Dimengerti."
Fumika mengecup bibir suaminya sebelum akhirnya Shiro berlari ke arah tenggara, "Apakah sudah waktunya? Aku bosan menunggu."
"Kamu sangat baik sekali, menunggu lawanmu menyelesaikan pembicaraannya."