"Kamu, namamu siapa?" Shiro mendekati Himiko yang masih berdiri tak percaya dengan perlakuan Shiro yang malah menolong kembarannya,"H-Himiko.."
"Begitu, Himiko, Kau adalah gadis yang baik, aku tau itu, Ruzart, pasti ia memaksamu kan? Seperti apa yang ia lakukan pada Mei."
"Benar, Tuan Ruzart selalu semena mena dan selalu memaksa kami melakukan tindakan kriminal, sehingga kami sudah terbiasa dengan hal hal berbau kriminal seperti ini, namun jika kami menentangnya, dia selalu mengancam kami untuk menjadikan kami budak seksualnya." Himiko menatap sendu kedua lututnya karena saat ini ia duduk di lantai sambil memeluk kaki sendiri, "Memang dia sudah membesarkan kami, tapi dia melakukan ini hanya demi tujuan utamanya yaitu balas dendam padamu."
"Hanya karena itu, ia.. arh sialan, dengar, dimana pria itu?"
"Aku tidak tau, terakhir dia berada di menara Observasi di dekat reruntuhan Kota Athema."