Shiro berbaring di atas gedung tua yang menjulang tinggi, memandang langit malam dengan maksud menenangkan diri. Esok adalah hari dimana mereka akan bertarung dengan Coenubia, pasukan mereka yang tersisa hanya sedikit.
"Fumi, apa yang harus ku lakukan? Andai jika aku mati di sini, maka.. maafkan aku." Shiro sudah pasrah diri.
"Apa maksudku Onii-chan? Kau malah seperti orang yang habis memperkosa ribuan gadis." Maika ikut berbaring di samping kakaknya. "Maika, ku kira siapa.Aku.. hanya takut meninggalkan istriku yang sedang mengandung."
"Onii-chan tak perlu takut, Soalnya, Onii-chan adalah orang terkuat di sini!" Maika memberi semangat. "Begitu.. ya.."
"Lalu kenapa kau belum tidur, Maika?"
"Aku tak bisa tidur, aku ingin menenangkan diri di atas gedung ini, lalu ternyata ada Onii-chan juga."
"Begitu, Kau ingat waktu usiamu masih 10 tahun dulu?"
"Kejadian di waktu itu terlalu banyak, jadi aku tak tau kejadian yang mana maksud onii-chan."
