Malam hari tiba, tidak seperti biasanya, Saat ini Shiro sudah berada di rumah dengan keluarganya. Tinggal menunggu hari esok, dirinya akan menemui Dewi Stormia untuk berangkat menuju Daratan Toram. Dia sangat ingin tau, apa alasan Coenubia melakukan Invasi. Apakah ada alasan tertentu atau tidak.
Dia menatap istrinya yang tertidur pulas disampingnya, Fumika sama sekali tidak pernah terlihat melepaskan cincin pernikahannya. Sepertinya ketika ada Shiro, dia akan selalu mengenakannya demi membuat Shiro selalu percaya dan percaya padanya.
Percaya akan rasa cintanya.
Wajah tenang Fumika membuatnya menjadi merasa tenang. Sebelum ia akhirnya tertidur, Shiro menyempatkan diri untuk mengecup singkat istrinya. "Besok akan menjadi perjalanan pertama kita, perjalanan menuju dunia yang menjadi bencana bagi dunia kita, Fumi, Selamat malam." Menutupi tubuh istrinya yang mengenakan piyama tidur dengan selimut tebal yang mereka miliki.
Rasanya hangat, di musim gugur ini, benar benar nyaman.