"Terimakasih atas kebaikanmu, Komako, kami akan melanjutkan perjalanan kami, ingat, jangan asal menyihir orang, oke?" Shiro berkata demikian dengan nada ejekan pada Komako, "Entah mengapa, rasanya aku sedang dihina."
"Cuma perasaanmu." Elaknya. Fumika tersenyum kikuk dan berkata, "Sampai jumpa lagi, Komako, terimakasih karena sudah memberi kami tumpangan, jika tidak mungkin Shiro-kun akan tidur diatas tumpukan dedaunan, hihi."
"Justru aku sangat mengkhawatirkan kalau kamu yang akan tidur di atas dedaunan." Nada bicara Shiro, siapapun yang mendengarnya akan jadi sebal dengan ekspresi wajahnya yang konyol itu. Perempatan muncul di dahi Fumika.
Shiro segera menghentikan ekspresi konyolnya saat Fumika menatapnya dengan tatapan membunuh, "E-ehehe..."