Chereads / Parallel dimensional explorer: becoming another future / Chapter 36 - Chapter 11 Part 1/2 Pelatuk Ditekan

Chapter 36 - Chapter 11 Part 1/2 Pelatuk Ditekan

Renal melihat seorang Lelaki yang terbaring di tanah. Dengan bercak darah diantara lengan dan beberapa noda darah menutupi sebagian mata.

Orang itu hanya bersender dinding.

Di satu sisi, orang itu sekutu Renal tetapi disisi lain, dia tidak memiliki keinginan untuk sedikit memberikan bantuan. Alasan utama mengapa Renal demikian, mungkin karna orang itu sebenarnya buruan pemerintah.

Sekalipun Renal memiliki catatan kerja sama satu sisi tak tertulis dengannya. Namun bukan berarti dia benar-benar mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan orang itu. Sejak awal memang tidak ada satupun cara.

"Kau dan aku, hidup di dunia yang berbeda. Bahkan meski aku membawamu ke tempat aman, pada akhirnya kau akan mati, entah itu dibunuh oleh rekanku atau di hancurkan oleh kekaisaran, hasilnya tetap sama. Di lihat dari segi manapun menolongmu tidak ada untungnya. "

Renal yang hidup di dunia dimana kemanusian di junjung tinggi, melihat apa yang ada di depan mata akan sangat wajar jika dia membantunya semata-mata karna dia memiliki moralitas dari dunianya dulu. Hanya saja rasionalitas Renal telah mengambil alih.

Lingkungan diamana seseorang hidup, menentukan sebagian besar bagaimana seseorang bersikap. meski akan selalu ada pengecualian, mayoritas orang akan bersikap berdasarkan apa yang terjadi di lingkungannya.

Itu mungkin alasan utama mengapa ketika terjadi suatu teragedi besar di dunia Renal dulu. Entah itu pembunuhan atau pembantain, para profesor atau peneliti akan selalu memeriksa Biografi orang tersebut.

Mempelajari bagaimana mereka dilahirkan, kapan, dimana, dan bagaimana. Semua faktor kunci yang mungkin berkorelasi dengan keperibadian seseorang, akan mereka periksa sampai titik paling dasar.

Renal telah membaca itu dalam jurnal waktu dirinya masih anak sekolah, tidak hanya satu tetapi banyak yang telah dia baca, jurnal-jurnal itu sangatlah lengkap.

Mulai dari bagaimana kondisi mental seseorang ketika mereka dilahirkan, menjalani hidup dalam kondisi tertentu, sampai akhirnya mereka mati. itu semua dicocokan dengan kondisi mental masyarakat pada masa lampau untuk mengungkap rahasia psikologi manusia yang telah dibaca oleh Renal dari sebuah buku.

Sehinga diambilah kesimpulan bahwa, setiap zaman memiliki moralitasnya masing-masing.

Itu semua berdasarkan garis dunia yang sama. Tetapi Renal saat ini ada di garis dunia yang berbeda, garis dunia dimana mungkin itu memiliki kemiripan atau bahkan berkebalikan dalam batas yang masih di pahami.

(Semua bukti telah cukup.)

Dengan semua informasi yang dia peroleh, Renal dapat memahami secara garis besar, bagaiman dia harus menyesuaikan moralitas di dunia ini. Memposisikan diri ada dimana dan dia harus bertindak seperti apa.

Memang manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda, Cara mereka mengolah data, menafsirkannya dan cara mereka menyikapinya, itu adalah kecenderungan yang dapat dipahami secara logika. Meski begitu akan selalu ada sesuatu yang mengikat mereka secara garis besar, biasanya itu dipengaruhi lingkungan mereka tinggal.

Sesuatu yang bisa disebut kesimpulan dasar mengapa mereka memiliki suatu pemikiran.

Dan kini dalam kasus Renal, rupanya membantai musuh tanpa menangkap adalah sesuatu yang lazim.

Ketika sesaat pikiran Renal masih merangkai informasi. Dia menoleh ke arah orang yang berlumuran darah. Itu membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Begitu ya, tak aku sangka kekaisaran memiliki AI yang sangat maju. Ini mungkin mengapa kami bisa ditemukan."

(Huh? Apa yang dia katakan? Tunggu, apa dia mengagapku sebagai orang dari kemiliteran?)

Kekurangan informasi akan membuat seseorang memiliki penafsiran jauh dari kebenarannya. Renal tahu akan hal itu, bisa dikatakan bahwa itu adalah keungulan dia saat ini.

Siapapun tidak akan menyangka, bahwa Renal berasal dari dimensi lain. Sepintar-pintarnya orang di kekaisaran atau bahkan Federasi, mereka tidak cukup bodoh untuk memasukan hayalan tak masuk akal ke dalam perhitungan mereka saat menilai sesuatu.

Jelas Renal memainkan hal itu juga saat ini.

Namun masalahnya apa yang orang itu katakan sekarang, membuat Renal hawatir akan sesuatu.

Kemudian Renal menoleh ke arah samping kanannya, lalu gumpalan logam melayang tepat di dekat Renal. Dia mengingit bibirnya untuk menahan kekesalan.

Sekutu saat ini, malah menjadi sumber rasa sakit kepala Renal.

(Apa yang dilakukan robot bodoh ini? Mengapa dia menunjukan diri? Bukankah penciptanya sendiri sering mengatakan untuk tidak menunjukan keberadaannya di situasi apapun pada orang lain?)

Renal menundukan kepalanya, poni depan menutupi sebagian mata. Lalu dia bergumam dengan suara pelan.

"Fox."

"Ya, Tuan?"

"Mengapa kau menunjukan dirimu?"

"~owh Soal itu. Aku menunjukan keberadaanku semata-mata untuk mengintimidasi musuh. Itu yang tertanam kedalam programku. "

(Mengintimidasi musuh? penafsiran bodoh macam apa itu. Apa dia tidak tahu posisi kita berada di dimana?)

Entah apa yang di masukan Kevin, tapi bagi Renal sekarang itu adalah berita buruk. Sampai titik dimana dia berfikir, apakah sebenarnya Kevin berusaha menjebak Renal.

Menyikirkan seseorang pada saat tugas, mungkin sekema yang sudah disiapkan Kevin pada Renal.

Oleh karna itu, Renal bertanya.

"Fox, apa yang dilakukan oleh master-mu pada seseorang? baik di sengaja atau tidak disengaja membongkar informasi penting yang sangat dia ingin sembunyikan."

Fox terdiam sesaat. Sesuatu di dalam dirinya seakan berputar dengan kecepatan tinggi, seperti di paksa untuk masuk ke mode analisis melebihi batas. Tetapi beruntung kapasitasnya masih memungkinkan untuk mencapai kesimpulan.

"Mungkin, master Kevin akan menerjunkan orang itu ke samudra hanya untuk mengukur ketinggian antara Skywing dan permukaan laut."

Mata Renal membesar dan tubuhnya menjadi kaku. Seperti ditindih dengan beton tiga lapis, itu akan meremukan tulang sampai dia tidak akan bisa bergerak lagi.

(Kevin, Kevin, Kevin. Mengapa dia mengatakan Kevin!!!)

Kenyataan bahwa Fox mengekspos dirinya mungkin satu hal. Tapi ketika dia mengatakan identitas dari seseorang secara langsung adalah berita yang jauh lebih buruk dari yang pertama.

Sekarang Renal akan benar-benar diterjunkan dari atas langit, tidak, sudah pasti dia akan di lenyapkan saat mata Kevin melihat ke arah Renal.

Waktu tidak bisa diulang dan kesempatan tidak datang dua kali. Satu-satunya pilihan Renal sekarang hanyalah maju untuk menyelamatkan nyawanya.

Renal mendekat ke arah sang Lelaki, kemudian memasukan tangan ke seragamnya untuk mencari sesuatu.

Tidak lama kemudian Renal menemukan lalu menariknya.

Sebuah pistol berkaliber peluru 9mm ada di tangan Renal sekarang.

"Apa anda yakin akan hal ini Tuan?" Fox bertanya pada Renal saat melihat dia bangun dan mengerakan tangan.

Renal kembali ke posisi semula sambil mengarahkan ujung pistol ke arah sang Lelaki.

Fox mendekat ke arah Renal dengan lensa kamera yang terlihat membesar.

" Tuan, secara psikologis, bukankah menembak orang itu akan membuat mental anda tergangu? Apa lagi, ini pertama kalinya buat anda. Masih banyak cara lain yang biasanya Tuan Renal lakukan."

Renal mulai menjawab pelan, pandangan matanya terlihat gelap saat mendengar omong kosong dari robot yang mendorongnya ke situasi ini.

"Mental? Apa yang kau tahu soal mental. Jika aku tidak melakukan ini, pada akhirnya aku sendiri yang akan tersikir."

Sangat konyol bagi Renal saat melihat Fox mulai terdengar mengahawatirkannya.

"Sepertinya ini data yang cukup bagus. Bolehkah aku merekam momen ini Tuan?"

Renal hanya menjawab dalam Diam, Fox melihat itu sebagai konfirmasi bahwa Renal mengijinkannya.

Tangan Renal mencengkram pistol dengan erat, di satu sisi dia tampak ragu namun jari mulai digerakan. Kemudian—

DOORR!!

Akhirnya pelatuk di tekan dan suara tembakanpun bergema ke udara.

Untuk pertama kalinya dia resmi melupakan moralitas dari dunianya dulu. Tekanan mental bukanlah masalah pada awalnya, karna dia memiliki pengendalian diri yang sangat bagus.

#################

Setelah Renal menembak dan pergi ke suatu tempat. Dia merasakan perasaan cukup rumit.

Melihat mayat, atau orang terbunuh di depan matanya bukanlah masalah bagi Renal. berkat para birokrat di dunianya dulu yang secara sengaja suka membuat medan perang di jalan raya, membuat Renal tidak tergangu akan mayat atau kematian seseorang sejak masih di sekolah.

Walaupun begitu, sensasi menembak seseorang secara langsung, bukanlah sesuatu yang bisa di angap lelucon. Ini jelas berbeda ketika mendengar kabar pada saat dia ada di Republik dimana kekacauan terjadi dan korban berjatuhan. Sekalipun Renal memiliki keterlibatan kecil, tapi secara garis besar, dia bukanlah dalang utama.

Di hanyalah seorang yang mengambil kesempatan dari para mafia yang mengincar seorang gadis dari keluarga lainnya.

Renal jelas hidup di dunia berbeda, itu faktor penting untuk memahami cara berfikir seseorang.

Dengan Fox melayang di samping, Renal bertanya untuk mengkonfirmasi sesuatu.

"Fox, apakah AI Angle buatan Kevin memiliki perbedaan pada tiap fersi?"

"Seperti yang anda katakan, kami memang memiliki perbedaan, kususnya dalam hal kinerja."

(~ohh, jadi begitu.)

Sambil menahan nafas kangetnya, Renal melanjutkan.

"Jika seperti itu, lalu keungulan apa yang kau miliki?"

"Aku adalah fersi kedua buatan Kevin. Dimana algoritma milikku sekarang terlalu jadul dan kaku dari pada fersi lainnya. Berbeda dengan fersi terbaru buat master Kevin yang menekankan analisis secara emosi dan kesadaran situasi dimana itu semua mendekati kesempurnaan, Aku hanyalah AI yang semata-mata di fungsikan untuk meretas sistem dan mengendalikannya selama itu memungkinkan. "

( Pada intinya, dia ingin mengatakan padaku, bahwa apapun masalah yang dibuat Fox harus diselesaikan oleh diriku sendiri. Dia jelas memberikan aku fersi terburuk dari AI buatannya yang dimana itu tidak akan memahami situasi jika aku tidak memberitahunya. )

Sekali lagi, itu menusuk ke pikiran Renal, bahwa Fox hanyalah sebuah alat dan bukan Rekan yang bisa di andalkan tanpa dia perintah.

"Aku mengerti, jadi bisakah kau bantu aku untuk mengangkat wanita ini?"

Di depan Renal sekarang adalah seorang wanita yang terbaring kaku dan tak sadarkan diri. Wanita itu adalah salah satu alasan utama Renal berjalan pada saat ini.

Wanita itu adalah Tia.

Pekerjaannya mencuri data telah selesai berkat organisasi misterius ketiga. Karna beberapa keributan besar, membuat pihak kekaisaran menurunkan penjagannya. Dan Renal paham ini adalah waktu sempurna untuk orang-orang elit dari organisasi ketiga bertindak. Dengan pemahaman itu, Renal manfaatkannya dengan baik.

Mitra satu sisi Renal sejak awal bukan hanya satu organiasasi. Itu membuat Renal setidaknya dapat tertidur dengan tenang sambil menungu akan seperti apa pion caturnya digerakan.

(Aku sudah menyangka dia akan terlibat, tapi untuk melihat sendiri wanita yang mirip kakaku terbaring tak sadarkan diri, membuat dadaku sakit. )

Saat Renal menatap Tia yang masih terbaring. Dia mulai mendekat untuk mengangkatnya.

Sinar rembulan pada malam hari menerangi pandangan dari gelapnya gedung-gedung rusak yang tidak memiliki cahaya lampu.

Meski begitu, ada satu cahaya terang yang membuat Renal Waspada.

"Fox!! mode kamuflase."

Seketika Fox menghilang dari pandangan.

Renal mengakat kedua tanganya saat mendengar langkah sepatu dan melihat banyak sekali bayangan hitam di permukaan tanah akibat cahaya lampu sorot.

Kini kepolisian Kekaisaran tepat di belakang Renal.