Pulau komodo adalah pulau pengasingan bagi para Hunter, Hunter disini dipaksa untuk bekerja menggali sumber daya yang ada pada tubuh monster untuk kepentingan negara, pulau komodo juga merupakan pos terluar negara Indonesia
"Pada akhirnya semua menjadi seperti ini "
Aditya yang terus meratapi kesedihan ini berharap akan ada cahaya nantinya, lalu suara mulai terdengar dari telinga suara bisik – bisik pengawas yang mengantarku menuju pulau komodo dengan pesawat militer.
Salah satu dari mereka berbicara kepada Aditya
"sabarlah nak, akan ada bayaran nya jika kamu menentang orang – orang itu"
Dengan wajah sedih Aditya pun membalas perkataan nya
"apa yang kau tahu pak tolong katakana padaku "
Pria paruh baya itu menjawab dengan menghela nafas dan menepuk punggung Aditya dengan tangan nya
"semua kesalahan dilimpahkan padamu mungkin hanya untuk menutupi kesalahan mereka dalam menjalankan tugas untuk melindungi anaknya"
Pria paruh baya itu juga mengatakan padaku hanya itu yang aku tau dan mengingatkan ku untuk jangan ber urusan lagi dengan mereka, hukum selalu tumpul ke atas untuk orang yang mempunyai uang, dengan ekspresi kesal di wajah nya.
Pria itu kemudian menambahkan
"Bersemagat lah nak dan temui Jendral Bima di sana dan kau akan tahu apa yang harus kau lakukan"
Dia menyemangati Aditya sambil tersenyum ke arah nya.
" terimakasih " Balas Aditya padanya.
"yup, teruslah hidup nak dan temukan ambisi mu, dan kau harus melindungi keluargamu mengantikan ayah mu"
Lelaki itu berkata lagi dan sekarang tentang keluarga Aditya.
Aditya pun mulai bertanya pada nya,
" tunggu apakah bapak mengenal ayah ku ?"
"ya ayah mu adalah seorang yang hebat di masa lalu, dan kau tahu nak dia tak pernah menyerah dalam hidup nya "
Balas nya dengan nada semanggat terlihat di wajahnya.
Aditya meminta untuk menceritakan lebih banyak tetang ayah nya tetapi waktu memaksa untuk tidak melanjutkan nya, Aditya bertanya nama beliau dan beliau belum sempat menjawabnya lalu tibalah mereka pada bandara karena sesudah tiba di pulau mereka harus segera melakukan pemeriksaan dan pendataan di pusat, dengan begitu Aditya kehilangan jejak orang tersebut.
Setelah berbagai pemeriksaan, semua memasuki ruangan mereka sendiri, ruangan dengan pintu besi yang di dalam hanya ada kasur dan toilet, lalu diberikan pembagian jadwal untuk keseharian di sini dan setiap harinya akan diadakan Raid dengan tim untuk membersihkan monster di pulau komodo yang sudah menjadi manifestasi, para tahanan baru akan diberikan waktu satu hari untuk menyesuaikan di sini, dan sesuai dengan kegiatan penjara biasanya, pada hari kedua akan diadakan Raid beberapa jam, tetapi sebelum Raid semua tawanan baru di kumpulkan pada satu lapangan dan di bentuk menjadi tim A sampai C, satu tim terdiri dari 15 orang dengan variasi berbagai tingkatan Hunter.
Kemudian ada seorang tentara berdiri di hadapan kami semua dengan banyak nya. Lencana di bajunya dan wibawanya dan karisma nya mulai berbicara
"Saya adalah pemimpin disini, saya tidak akan banyak membantu kalian "
"lakukan tugas dengan baik dan tanpa ada kesalahan"
"Disini bukan tempat bermain tapi tempat pembantaian"
"Kau bisa saja mati di sana dan bukan tangung jawab kami, kau harus mengandalkan dirimu sendiri"
Dia mengatakan nya dengan lantang dan kencang se akan akan peringatan untuk mereka semua bahwa mereka bisa saja mati di medan perburuan, dan ketika pemberitahuan yang di sampaikan jenderal sudah selesai lalu pembaca an tim di bacakan dan Aditya mendapat tim B untuk Raid, setelah pembagian diterapkan tim segera meluncur di medan perburuan, di tim nya dengan beranggotakan 15 orang mendapatkan 3 Hunter rank General dan 6 Hunter rank Commanders dan sisanya Hunter rank Warrior. Dengan tim kecil ini mereka mengincar perburuan Monster rank kecil karna banyak Hunter yang berperingkat Warrior akan lebih susah jika mengincar mangsa yang lebih besar.
pada anggota kami terdapat tiga Tank, dua orang Fighter dan satu Mage, lalu dua orang Ranger, dan ketua tim dengan class nya Ranger, di sini semua perlengkapan Hunter di sediakan oleh militer tetapi dengan mutu standar dan sesuai dengan class masing-masing dan untuk rank Warrior akan di berikan alat perlindungan diri berupa Danger dan baju militer biasa.
Sesampainya di bagian barat pulau mereka segera bersiap untuk Raid kecil, semua nya bersiap dan ketua tim dipilih dari pengawas yang berarti ketua tim bukan tahanan melainkan tentara.
Ketika mereka mulai berjalan mereka di sambut oleh kawanan nya monster yang berada di sana, di bagian Medan yang mereka tempati menurut informasi terdapat 3 gates rank E dan dua gates rank D yang telah terjadi manifestasi. semua bersiap pada posisi masing-masing ketika mereka sampai pada area perburuan.
"Semua bersiap pada posisi masing-masing, yang tidak bisa mengikuti akan aku tinggalkan di sini "
Teriak ketua tim dari belakang barisan
Seketika itu tank pun bergegas menuju ke arah depan dan menggunakan peralihan perhatian pada Monster dan Ranger berusaha memberikan banyak DPS pada musuh, dan mage bersiap pada posisi tengah untuk merapal, saat itu tank bernama Dadang menggunakan skill unique nya untuk meningkatkan Semanggat juang dan mengeluarkan Avatar nya yaitu Buto Ijo, Buto Ijo mengeluarkan teriakan keras yang memperngaruhi musuh dan melemparkan tulang belulang raksasa yang berada di tangan nya, dengan ayunan yang kuat Monster - Monster kecil / Goblin terlempar ke arah pohon besar.
" Para Warrior maju dan kalahkan para Goblin"
Teriak ketua tim, dan para Warrior berlari termasuk Aditya menuju kerumunan musuh semua menusuk satu demi satu dan bertarung dengan kemampuan nya masing -. masing, Aditya di hadapkan dengan 2 Goblin yang akan menyerang, Aditya dengan menggunakan pisau nya kemudian berlari menuju salah satu Goblin.
Goblin tersebut menyerang Aditya dengan mengayunkan senjatanya yaitu sebuah pedang lebar, Aditya yang kebingungan dengan bagaimana cara untuk menahannya, tiba - tiba serangan Goblin tersebut melambat seakan - akan dia bergerak lebih cepat dari si Goblin dia kemudian menyadari apa yang dikatakan Garuda bahwa ilmu Rogo Sukmo yang telah dia ajarkan akan melatih Indra si pengguna dan membuat tubuh menjadi lebih kuat.
Dengan cepat Aditya tahu apa yang harus dia lakukan dia mengambil danger nya dia melompat dan menusuk tepat di bagian kepala Goblin, meneruskan aksinya Aditya berlari lagi ke dua Goblin selanjutnya.
Aditya menyerang dengan mengarahkan senjatanya pada Goblin, kemudian Goblin melakukan pertahanan dan Goblin yang di sebelah nya siap untuk melakukan serangan dengan mengangkat senjatanya, seketika itu tepat pada badan Goblin kaki Aditya terhenti dia merindukan dirinya dan berputar menyayat Goblin dengan posisi menyerang tepat di dadanya, Goblin terjatuh dan Aditya mengambil langkah lebih awal untuk melakukan serangan lagi kepada Goblin yang bertahan dan menyayat kakinya lalu menyayat matanya, dan menusuk bagian dada.
'"huft untung aku punya pengalaman disini "
Kemudian anak panah meluncur tepat di belakang Aditya dan anak panah itu mengincar Goblin yang akan menyerang nya dari belakang
"Hati - hati nak Disni tidak akan ada nyawa cadangan "
Teriak salah satu Ranger yang berdiri di belakang barisan
Aditya melanjutkan pertarungan, dalam pertarungan dia berfikir mungkin masih ada harapan untuknya, dengan menjadi kuat dia mungkin bisa membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, dan jika dia menjadi rank Emperors tidak akan ada orang yang bisa menghukum nya, hukum tidak lagi mempan untuk nya.
Dalam hati Aditya dia berjanji
" Akan aku buktikan di sini aku bisa menjadi kuat dan memenuhi harapan semua orang yang berusaha mendukung ku " . Aditya menusuk, menyayat, memotong, berlari, terus menyerang, dan bertahan dari goblin satu persatu " clapp ", "slassh", "duck" dengan tekad nya dia ingin menjadi lebih kuat, kuat dan kuat.
Aditya bertahan dari serangan dan terus bertahan, banyak luka yang membekas pada tubuh nya ketika dia ter pojokan dengan dua Goblin, dia kemudian melemparkan pisau nya pada Goblin pertama tepat mengenai kepala monster tersebut lalu dia menendang monster tersebut dia mengambil lagi danger nya dan melompat sambil berputar dengan akhiran menancapkan danger nya pada leher Goblin, dengan danger yang menancap pada leher dia menarik dan menyayat menimbulkan luka lebar pada monster, Goblin kedua menyerang Aditya, Aditya menahan dengan danger nya dan mengambil danger nya dengan cepat lalu berbalik dan menusukan danger ke perut Goblin ke dua.
Tiba - tiba monster besar muncul dari arah selatan monster itu seperti badak besar bercula satu, dengan posisi Aditya yang belum bersiap dia di hadapkan pada monster seperti itu dengan cepat monster menghampiri Aditya, kemudian tiba - tiba seseorang berlari menuju Aditya dan menahan badak tersebut dengan kekuatan fisiknya dengan tangan nya yang menyentuh cula badak dan kaki untuk menahan pergerakan nya lali dia melempar badak itu ke pohon dan menusuk badak tersebut dengan tombak yang bersinar, tusukan tombak tersebut menembus pertahanan badak. Dia mengulurkan tangan nya, dia seorang fighter di rank general yang berada di tim, kemudian Aditya menerima uluran tangan nya.
Pada bagian atas bukit sebuah jendral berdiri bersama dengan bawahan nya dan dia mengawasi Aditya dari kejauhan, jendral itu berkata kepada anak buah nya untuk mengawasi Aditya dan mengucapkan
"Akan ku nantikan perkembangan mu nak"