Perjalanan ini bahkan masih terlalu jauh. Mereka berdua berjalan lurus ke suatu tempat.
Viona mulai mempertanyakan jarak perjalanan mereka. Ini sudah terlalu jauh baginya. Jarak dari tempat ayahnya menembakkan panah tadi sudah berlangsung selama 6 menit berjalan kaki. Tentunya mustahil bagi seorang manusia biasa bisa menembak sejauh ini. Apalagi senjatanya hanyalah busur panah biasa.
Reyv sesekali mendongakkan kepalanya, dan melihat ke atas.
Merasa penasaran dengan tingkah ayahnya yang hanya diam saja, Viona ikut mengalihkan pandangan dan melihat ke atasnya.
Viona baru menyadari sesuatu yang mengejutkan di sini.
Beberapa ranting dan dahan pohon di puncak pohon sana tampak patah secara kasar. Dan awalnya Viona mengira jika itu semua hanya karena kebetulan patah, atau ulah fenomena badai semalam.
Namun, saat sekali lagi melihatnya Viona jadi merasa yakin jika ini bukan hanya sekedar kebetulan semata, atau juga akibat fenomena alam.