Saat Viona kembali ke kamarnya, dia tidak lagi melihat adanya kak Lyana di atas kasur.
Langkahnya terhenti di depan pintu karena merasa bingung.
'Ehh ... ke mana di—'
Tiba-tiba seseorang menyergap Viona dari belakang, dan ia menutup kedua mata Viona dengan telapak tangannya. Dia kemudian berkata,
"Tebak siapa aku!?"
'Sudah jelas sekali ini dia. Suara dan sentuhan tangannya tidak bisa berbohong lagi.' Suara benak Viona.
"Hmm. Kak Lyana, bukan?"
"Benar sekali! Karena sudah berhasil menebak secara benar, serahkan kepada kakakmu untuk urusan berdandan! Aku akan mendandani adik imutku kali ini." Seraya mengatakan itu, Lyana segera mendorong punggung Viona agar ikut masuk ke kamar.
"Ehh, apa maksudnya ini!?"
Lyana lantas mengambilkan sebuah kursi, dan menekan punggungnya Viona agar segera duduk.
Viona pun duduk sambil menghadap ke arah cermin. Dia secara terpaksa disuruh duduk.