"Dia ngga akan mikir aneh aneh, lagian paling dia pikir kita hanya sepasang sahabat yang sangat akrab" Ujar alya yang masih sangat menempel.
"Ya tetep aja. Sahabat mana yang pelukan selama gini dan senempel gini" Ujar ku setengah berbisik.
"Ok, ok" Ujar nya dengan merat hati melepaskan pelukan nya dari tubuh ku.
"Sarapan nya udah abis? " Ujar ku kemudian teringat bahwa aku meninggalkan nya ketika ia sedang sarapan.
"Udah dong" Ujar nya sambil menarik aku untuk duduk di sofa .
"Obat nya udah di minum? " Tanya ku lagi sambil mengikuti langkah nya .
"Udah bu dokter" Ujar nya lagi yang tiba tiba menghentikan langkah nya.
"Loh kamu kan belum sempat sarapan" Ujar nya sambil memutar langkah nya kearah meja makan. Masih sambil menarik tangan ku .
Dan lagi lagi aku pun hanya bisa mengikuti nya.
Alya tak beranjak sama sekali dari hadapan ku. Meski ia tak ikut sarapan dengan ku tapi ia tetap setia menemani di meja makan.