"Daddy yang kenapa?, daddy pikir aku ngga tau apa maksud daddy nyuruh aku makan di rumah malam ini" Ujar ku sambil menatap sinis pada sekertaris daddy.
"Siapa viona? Sekertaris? Kenapa ngga langsung ngenalin diri sebagai pacar atau istri daddy aja? " Ujar ku lagi sambil menatap wanita itu dengan sinis.
Dan.
Plak..
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi ku. Membuat aku membelalak sambil menatap daddy tidak percaya.
Seumur hidup ku. Rasanya baru kali ini tangan itu mendarat di pipi ku dengan cukup keras.
Tidak perduli seberapa liar nya aku dulu, tidak perduli sesarkas apa pun aku pada nya. Baru kali ini ia mengayunkan tangan nya pada ku seperti itu.
"Cukup alya, kamu udah keterlaluan" Ujar nya selaraya dengan tamparan itu.
Dan kini ketika aku menggenggam pipi ku dengan kekesalan yang memuncak daddy menatap ku dengan rasa bersalah dan hendak meminta maaf.