" Mungkin Nanti Kalo punya anak Aku berhenti kerja Bu, Saat INI sih rasaya Aku masih susah melepaskan pekerjaan Ku" Ujar ku masih mencoba menahan ketidak nyamanan ini.
Sekilas abang menatap ku dan mulai menggengam tangan ku mencoba untuk menenangkan ku.
Tampak nya ia mulai menyesal karena telah mengajak aku ke sini. Dan membuat ku merasa tidak nyaman dengan suasana yang menjadi tidak nyaman ini.
"Wah pilihan Bagus juga, Meski lebih cepat lebih baik" ujar nya kemudian Sambil menyuap hidangan nya yang Sudah tinggal setengah.
Tentu tangan ku sudah terkepal. Dan hati ku semakin panas. Andai saja bang Arya tidak menggenggam tanagan ku dan mencoba menenangkan ku tentu aku sudah membalas nya dengan berdebat tentang mana yang benar dan mana yang salah. Atau lebih dari itu mungkin aku akan memilih untuk pergi dari sini karena tau itu hanya sebuah kebodohan belaka. Jika aku terbawa suasana dan malah ikut menjadi orang yang sok tau.