Karena aku sadar aku tak bisa membuat hubungan yang sekekal ini dengan gadis jika aku hanya memilih menjadi sahabat nya saja. Sedang ka untuk menjadi kekasihnya itu adalah pilihan yang tak akan pernah mungkin bisa aku pilih.
Setelah beberapa lama aku membiarkan bang Arya tertidur di bahu ku. Akhir nya ia terbangun karena mendengar suara sendok yang di pukul ke mangkuk khas penjual makanan keliling.
Ia pun langsung menegak kan kepala nya ketika menyadari aku sedang menopang kepala nya dengan menggunakan satu bahu ku. Sambil bermain game di telepon genggam ku demi membunuh waktu.
"Kamu udah pulang? " Ujar nya seketika sambil menatap ku.
Yang aku jawab dengan anggukan sambil merilekskan bahu ku kembali yang bang Arya jadikan bantal untuk beberapa lama.
"Dari kapan Aku tidur di bahu kamu? " Tanya bang Arya ketika menyadari aku mencoba memijit bahu ku yang lumayan menjadi kaku namun urung ku lakukan karena takut bang Arya akan merasa tak enak karena nya.