"Syukur lah akhir nya kamu menelepon ayah, meski waktu sudah larut. Ayah pikir kamu sedang melakukan perlawanan atas apa yang ayah sampaikan semalam" Ujar ayah dari ujung sana dengan nada khawatir.
"Ngga yah. Lagi pula masalah Tentang apa yang kita bicarakan kemarin malam kan udah aku jawab bahwa aku setuju selama ayah bahagia" Ujar ku berusaha meyakinkan bahwa apa yang ia pikirkan itu tidak benar.
Meski sebenar nya. Salah satu sebab mengapa aku bisa sampai di sini tiba tiba adalah salah satu nya di sebabkan oleh itu.
Namun aku tak ingin membuat ayah merasa terbebani dengan beban pikiran yang otak ku ciptakan dan terus menggrogoti tubuh ku hingga membuat ku kesulitan tidur dan tidur seperti orang mati.
"Kamu yakin. Apakah memang benar Bener begitu? " Tanya ayah yang masih kurang yakin dangan apa yang aku katakan.