Kami sudah di dalam mobil Alya, setelah ia mengobrol dengan abang tadi ketika aku meninggalkan mereka di meja makan berdua, wajah Alya kembali masam, ia bahkan tak bersuara selama di perjalan ke mobil.
Aku menatap nya sesaat, bertanya tanya tentang perubahan nya yang begitu cepat berubah ubah.
Di tengah diam nya aku mulai menyadari sesuatu, pandangan kosong nya dan jempol nya yang sudah lecet parah bekas congkelan congkelan yang ia lakukan selama berbicara bersama abang tadi
Mobil kami sudah melaju beberapa meter menjauhi rumah ku.
Perlahan Aku mengambil tangan nya, dan Menggenggam tangan nya, mendekat kan nya pada bibir ku untuk ku kecup. lalu menaruh nya di atas paha ku.
Ia menatap ku sesaat namun tak mengatakan apapun yang membuat hati nya menjadi kelabu.
Membuat ku urung menanyakan apa yang terjadi padanya dan mengapa ia menyakiti diri nya seperti ini.
"Aku capek" Ungkap nya sambil menyandarkan kepalanya di bahu ku.