Setelah akhirnya aku menguatkan diri untuk tetap melaju mobil ku hingga rumah gadis. Dengan harapan apa yang aku mimpikan tadi pagi memang hanya mimpi belaka dan tak memiliki arti.
Setidaknya hanya harapan itu yang bisa membuat ku sedikit tenang dan mampu menginjak gas mobil ku. Dan memegang kemudi ku dengan cukup baik.
Namun harapan itu berubah menjadi suatu yang terasa sangat jauh. Dan mimpi ku menjadi seperti sebuah firasat yang membawa ku untuk melihat pemandangan yang sama sekali tidak ingin aku lihat.
Aku sudah memarkir mobil ku beberapa meter dari gerbang gadis. Dan hanya bisa terdiam melihat apa yang ada di depan ku.
Lagi aku melihat gadis sedang berbicara berdua dengan laki laki itu. Namun kali ini pembicaraan mereka tampak lebih serius. Aku bisa merasakan perbedaan getaran antara kejadian kini dan waktu itu.
Namun walau demikian, dada ku tetap terasa terbakar melihat nya.