Jangan lupa vote and komen
Happy reading
_______________
"Lavin! Tolong perbarui kecepatan jalanmu!" Kalian pasti tau suara siapa itu.
"Sudah berapa kali kubilang jangan memanggilku seperti itu!" Ujar ku kesal.
"Kenapa? Itu memang namamu kok" jawabnya yang membuatku merasa sebal berkali kali lipat.
Oh ya. Aku lupa memperkenalkan diri, dan dari pada kalian penasaran aku akan memulainya.
Baiklah.
Namaku Lavina perlu di garis bawahi hanya "Lavina" biasa di panggil Lala jika sudah terbiasa.
Dan untuk selengkapnya kalian bisa mengikuti cerita ku ini.
"Vina jangan melamun!" Aku hanya bergumam malas mendengar panggilannya padaku.
"Aku sudah lapar sayang" Ujar seseorang tepat di belakang ku.
Dan
"Aah.. mike lepaskan aku..!" Teriakku kencang hingga membuat kegaduhan di lorong kelas menuju kantin.
Jessica malah tertawa terbahak bahak melihatku jadi bahan pandang seluruh murid yang berada di sana.
"Makanya jangan lemot kalo jalan" Ujarnya meledekku.
Aku masih berontak agar mike menurunkan ku ketika dia mendudukkan ku di atas kursi kantin.
Aku sungguh malu karena ulahnya.
"Tolong jangan membuat ku menunggu terlalu lama sayang, Aku sungguh sangat kelaparan"Sangat dramatis hingga membuat ku muak.
Aku hanya memutar bola mataku dan meninggalkan mereka_kedua sahabatku_ untuk memesan sesuatu yang bisa mengisi perut yang ku akui sudah meronta sejak tadi.
Bruk.! Karena aku yang masih kesal dengan ulah mike tadi hingga tidak memerhatikan sekitar dan berakhir dengan menubruk salah satu siswa yang berjalan menuju arahku.
Tidak sakit tapi membuatku cukup malu.
"Hei. Kamu tidak apa-apa?" Tanya sebuah wajah yang mendekat kearah ku.
Aku mendongak untuk melihat siapa yang aku tabrak, Dan langsung mundur ketika melihat seseorang tadi, Dan demi apa? Wajah Radhika terpampang jelas di depan ku.
"Hei, kamu gak apa-apa kan?" Tanyanya sekali lagi karena melihatku terbengong.
"Oh." Aku menelan ludah sambil menggelengkan kepala berharap bisa menjernihkan kepalaku.
"Y-ya tentu saja" Sial suaraku kentara sekali jika aku gugup, Aku berdehem berusaha menstabilkan suaraku, dan mengulang jawabanku tadi karena aku melihatnya kebingungan.
"Ok" Jawabnya, Lalu beranjak pergi.
"Ouch... Senangnya!" Ujar sebuah suara di sebelah ku dan tepukan di sebelah pundakku yang lain.
Sekali lagi aku hanya memutar kedua bola mataku malas. Aku hanya berharap mataku tidak juling karena terlalu sering memutar nya karena tingkah mereka.
Aku menolehkan kepalaku ketika merasa seseorang memerhatikan ku. Dan aku melihat Radhika sedang melihatku. Dia tersenyum ke arahku dan aku membalas dengan senyuman juga dengan jantung berdebar kencang melihat betapa teduh pandangan dan senyumanya untukku.
Oh tuhan.. Apakah ini mimpi? Tolong jangan membuat ku bangun jika ini mimpi.
Bersambung...
10-08-21