Chereads / Who is LOVE / Chapter 1 - Prolog : Ibu tiri

Who is LOVE

Nurul_Hasanah_0376
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog : Ibu tiri

Amora kalilaaaa... Cepetan bangunnnn, ini tuh uda jam 05.30

"Hmm.... lima menit lagi Mi"

"Serah elo deh, entar aja kalo uda terlambat mewek-mewek deh elo sama gue" teriak Mia dari dapur

"Hoamm....iya gue uda bangun ini" sambil menguap lebar dengan rambut singa masuk ke kamar mandi

Amia Femila, iya cewek yang barusan neriakin gue itu Amia, sahabat yang merangkap jadi saudara buat gue. Mia itu orangnya cantik iya, putih glowing malah, jago masak, terus kalo senyum beuhhh kalian pasti bakal klepek klepek liat senyuman dia soalnya manissss banget apalagi ditambah dua lobang yang selalu ngikutin dia kalo lagi senyum. Iya lesung pipinya guysss dalem banget. Memiliki kehidupan dengan penuh warna, dikelilingi oleh orang-orang yang selalu menyayanginya, bahkan kerap kali membuat sang sahabat cemburu akan indahnya kehidupan yang ia jalani. Namun begitu, seperti kata sebuah pepatah diatas langit masih ada langit yang lebih tinggi. Begitu pula halnya Mia, yang ia lakukan hanyalah bersyukur sebanyak-banyaknya atas kebahagiaan yang diberikan kepadanya. Oke segini dulu deh bahas sih Mia kalo anaknya denger bisa makin panjang tuh kupingnya.

Srekkk... Jdugg...gubrak....jdarrr...

"Mi gue berangkat duluan (sambil menghabiskan susu dan mencomot sepotong roti yang dibuat Mia di meja makan), buset terlambat deh gue. Jangan lupa kunci pintunya, gue uda bawa kunci cadangan". Teriakku sambil melajukan motor.

Amora Kalila....cewek cantik yang hobinya molor, memiliki wajah yang imut dan baby face, berkulit putih dengan bulu mata panjang yang lentik menjadikannya  incaran para pria tampan. Namun sayang, selain hobi molor Amora adalah

gadis cantik dengan penuh kemisteriusan tentang kehidupannya. Meski selalu menampilkan wajah bahagia, tapi tidak menutup fakta bahwa ia adalah sosok yang sulit untuk dipahami dan ditebak. Selalu menutup semua akses kehidupan masa lalu dari orang-orang terdekatnya. Mencoba berdamai dengan takdir dan berusaha untuk sembuh dari luka yang tak kasat namun luar biasa sakit rasanya. Bangkit dan kembali menata kehidupannya Yang berubah drastis meski sulit adalah tujuan utamanya. Kejadian tragis masa lalu yang membuatnya berubah menjadi sosok yang seperti Amora yang ia kenal. Amora juga sosok yang penyayang dan manja, tapi hal ini hanya akan ditunjukkan kepada orang orang tersayangnya. Dia bisa menjadi orang yang cuek bebek meskipun melihat ada orang yang tidak dikenalnya kecemplung got ataupun bisa sedingin es kutub pada orang yang dianggapnya enggak penting.

~°~

"Selamat pagi buk Amora" sapa seorang siswa padaku.

Aku pun membalasnya "pagi" sambil tersenyum manis.

"pagi bu" "selamat pagi juga nak"

"selamat pagi bu guru cantik" "selamat pagi juga keisya yang manis"

"pagi ibu gulu" suara anak kecil yang masih sedikit cadel

"pagi juga farel yang ganteng" sambil mengacak rambutnya

gemas

"selamat pagi bu" pak kepsek menyapa ku

"selamat pagi juga Pak" sambil tersenyum manis

"lain kali 10 menit sebelum bel harus sudah sampai ya bu, karena takutnya tiba-tiba ada pengawas yang datang bisa jadi contoh yang buruk" tegurnya kepada ku

"iya Pak, saya juga sadar kok kalu saya memang terlambat"

"yasudah bu tidak apa-apa asalkan jangan sampai terulang lagi"

"Aku hanya tersenyum sopan". peraturan disini memang lumayan ketat sehingga untuk bisa bekerja disini merupakan keberuntungan bagiku sendiri

ohiya, begitulah sapaan yang ku dengar sepanjang koridor saat aku berjalan ke arah kantor guru, serta teguran yang aku dapat dari Pak kepsek. gue sih engga kesel ditegur seperti itu karena semua rekan yang bekerja disini juga sering mengalami hal seperti ku tadi. iyaa kalian pasti juga uda bisa tebak kan apa pekerjaan gue. Kalo kalian males mikir yaudah deh gue kasih clue, pekerjaan gue itu adalah menjadi guru di salah satu SD negeri dikota gue.

Hehehe Ra...Ra itu mah namanya bukan clue ogeb. Ya mana gue tau tanya aja ama author yang nulis skenarionya. Oke kembali ke laptop

"Untung ibu gak terlambat ya" sapa seseorang di sebelah ku. Aku hanya menoleh sebentar malas menanggapi cibiran sinis guru di sebelah ku.

Bianca Ashela, berkulit putih, cantik, seksi, dan juga merupakan salah satu guru yang berpotensi disekolah tempat kami mengajar ini. Iyah guru yang bertanya barusan adalah bu Bianca, musuh bebuyutan ku sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di SD negeri Ledok 02 Salatiga. Entah apa yang membuatnya hingga terus mengibarkan bendera perang selama setahun ini aku mengajar disekolah ini.

"Lo terlambat Ra?" Suara dari kiri ku berbisik

"Hufft.. untungnya sih enggak, tapi ya tetep aja gue ditegur Pak kepsek" jawabku sambil berbisik juga kepadanya

"Ckckck decak nya, kebiasaan elo yang dijadikan hobi" sahutnya, eh Btw gue mau curhat Ra. bisiknya lagi sambil menatap ke arahku

"Aku cuman mutar bola mata malas, elo gak tau kita lagi apa sekarang" sambil berbisik ogah-ogahan ke fira

"hehehe, iya deh entar aja kalo gitu" sambil cengengesan, dan kembali fokus kedepan

Elvira Shafira. Cewek yang akrab gue panggil Fira adalah satu-satunya yang dekat denganku karena you know lah rata-rata guru yang ada disini paling banyak berusia diatas 40 an tahun ke atas. Dan ya, hanya ada empat guru muda disekolah gue mengajar ini, salah satunya gue, Fira, Bianca dan satu lagi guru penjas yang dijadikan idola dan tempat cuci mata kalo kata guru guru disini. Namanya pak Hendra. Seorang laki-laki mapan namun sayangnya tidak Memiliki kekasih alias jomblo, sehingga menjadikannya bahan incaran para wanita baik yang sudah bersuami seperti para wali murid perempuan.

"Tegakk gerakk, bubar barisannnn jalan (instruksi pemimpin upacara)" iya gue emang sering melamun saat upacara begini. Fira pun mengajak gue ke kantin karena setelah apel pagi guru dan siswa diberikan waktu 10 menit untuk istirahat sebentar.

"Ahh segernyaaaaaa.... Memang lemon tea mang jojo paling top markotop deh pokoknya" ujarku lega

"Elehhh... Memang elo nya aja yang haus bego, dimana mana rasa lemon tea itu ga ada bedanya" dengus Fira yang ku balas dengan memutar bola mataku sebal

"Ya beda lah, orang biasa gue minum pas engga haus makanya rasanya ada kurang-kurangnya gimana gitu" kataku sambil senyum-senyum sendiri

"Lah kalo engga haus ngapain elo harus minum, maemunah?" Sambil menoyor jidatku

"Karena gue butuh minumlah, jubaedah" jawabku sambil beranjak pergi ke kelas dan meninggalkan fira karena jam belajar akan segera dimulai

"Issshhh... Dasar nih anak malah ditinggal gue, Ra..... Tunggu...." Samar-samar suara Fira kudengar.

~°~

"baiklah anak-anak ibu akhiri pembelajaran ini, pr nya jangan lupa dikerjakan dan besok tugas keterampilan kalian sudah bisa dikumpul

"baikkkkkkkk buu" jawab mereka serentak dan semangat

kringggg...kriiinggggg.....kriiingggggh

Aku hanya mendengus pelan melihat semangat mereka saat mendengar suara bel pulang. sejujurnya aku pun juga begitu karena badanku lemes setelah seharian mengajari anak-anak. lalu beranjak ke kantor guru,untuk mengambil charger ku dan setelahnya pulang