Chereads / Who is LOVE / Chapter 3 - Chapter 2 : Salatiga?? berarti betulnya tujuh dong??

Chapter 3 - Chapter 2 : Salatiga?? berarti betulnya tujuh dong??

Dasar Fira kurang ajar banget pake motor gue gak bilang-bilang dulu. Terus apalagi nih isi wa dia bikin gue pengen nyakar mukanya

"Amora sayang, gue pinjem motor elo ya. Soalnya gue lupa disuruh jemput nyokap di rumah Tante gue. Elo kan tau motor gue lagi di rumah sakit. Rumah Tante gue kan jauhhh bangettt, elo gak mau kan ngeliat sahabat elo yang cantikkk ini keriputan karena harus naik angkot. Lah apa hubungannya coba angkot ama keriputan. Oke Amora tersayangg aquhhh :)"

Sayang pala lu peyang, yang ada mah gue yang keriput harus jalan kaki. Ya walaupun cuman beda 3 blok doang dari rumah gue tapi kan bisa gempor kaki mulus gue. Awas aja elo besok fir ucapku sambil menendang kaleng minuman yang ada di depanku

Tuingg....awwssss...

"Sialan, siapa nih yang uda nendang kaleng minuman sembarangan" Ucap suara didepanku

"Aduh mampus loh Ra" ujarku dalam hati

"Woii...elo yang uda nendang nih kaleng ya" teriaknya sambil mendatangi gue

"Ah masak iya sih gue yang nendang" jawabku dengan muka polos entah pada siapa. Yang entah kenapa gue lihat mukanya tambah merah karena menahan kesal

"Uda deh Zi, mungkin dia gak sengaja kali" sambung teman yang disebelahnya

" Gak bisa gitu dong Vin. Seenggaknya dia minta maaf ke gue" sahutnya tak terima

" iya gue memang engga sengaja tadi tapi....oh oke gue minta maaf, karena tadi gue enggak sengaja" sahutku cepat karena malas berlama-lama.

"Untung elo cantikk ya, kalo elo jelek males gue maafin elo" ucap si cowok yang kena lemparan kaleng gue tadi

yeuwww apaan sih engga nyambung banget jawabannya, Dewi batinku bersuara

"Hmm.... Cantik, boleh numpang nanya?" Sambung temannya yang satu lagi yang hanya diam menyimak

"(Sambil menilai dari atas kebawah) oh iya ada yang bisa gue bantu?" Jawabku

"Kalau boleh tau nama daerah ini apa ya?" Tanyanya padaku

"Salatiga"ucapku cepat

"Salatiga??" Berarti betulnya 7". sahut mereka serempak

uda kayak ikut paduan suara aja mereka. Kuputar bola mataku malas. "Iya kalo soalnya ada 10" jawabku lalu pergi meninggalkan ketiga cowok sinting yang masih cekikikan gak jelas itu.

"Hahaha...honey...honey ternyata kau tambah cantik sekarang tapi sayangnya kau tidak mengingatku huh"

"Ternyata itu dia bro?" Sambung Gavin sahabatku. Akupun hanya tersenyum misterius.

~°~

Assalamualaikum.... Ucapku sambil membuka sepatu dan kaos kakiku

Walaikumsalam..... Jawab suara dari dapur

"Lah elo ga kerja Mi?" Tanyaku

"Emm... Elo gak tau ya kalo hari ini kak Gavin sepupu gue balik. Makanya gue libur karena disuruh bunda pulang kerumah buat nyambut kak Gavin. Dan elo juga disuruh ikut kata bunda" sahut Mia

"Yahh...padahal gue kan gue capek banget, uda tadi gue pulang jalan kaki, gempor deh nih betis cantik gue. gue juga mau bermanja-manja sama bebep gue. uda deh elo aja Yang kerumah bunda gue besok aja kesana nya" jawabku malas.

"Bebep gundul mu. ga ada ga ada yang ada bunda nyuruh gue balik kesini buat geret elo kesana, kurang kerjaan banget gue, Uda sana cepetan siap-siap sebelum bunda neror kita" ucap Mia persis seperti ibu tiri

skip rumah bunda

"Assalamualaikum bunda....."sapaku riang sambil menyalim tangan bunda.

"Bundaaaa....kangennnn....."aduhku manja sambil memeluknya

"Dasar manja" dengus Mia melihat kelakuanku

"Biarin. Wlewleee" jawabku

"Huss kalian, baru juga sampe uda berantem aja" kata bunda

"Ga ada yang kangen ayah nih ceritanya" sambung suara dari dapur

"Ayahhhhhh....."Ucap kami kompak lalu memeluknya erat

"Yaahhh.... Kangen" ucapku sambil bermanja-manja. Kalau kalian berpikir keluarga gue sangat harmonis maka kalian salah. Kedua orang yang kupeluk tadi bukanlah orang tua kandung gue. Mereka adalah orang tua kandungnya Mia. Sedangkan orang tua kandung gue udah meninggal akibat kecelakaan sejak gue kelas 3 sma. Dan sejak itulah gue dirawat sama keluarga Mia yang merupakan sahabat dari alm.kedua orang tua gue. Dan kalo kalian mikir kenapa Mia gak marah dan iri melihat tingkah gue ke orang tuanya itu karena gue pernah ngalamin depresi saat kehilangan orang tua gue, dan sejak saat itu Mia dan keluarganya mengangkat gue menjadi anaknya, bahkan nama gue juga ada didalam KK keluarga mereka. Kurang baik apa coba mereka. Makanya gue sayang banget sama mereka.

"ayah juga rindu sama princess - princess ayah ini" ucap ayah sambil memeluk gue dan Mia erat

"gimana sama kerjaan kalian disana" Tanya bunda

"semua lancar kok bund" jawab Mia yang kuangguki sebagai tanda setuju

"kalian kapan mau kenalin pacar kalian ke bunda sama ayah"

"bunda apaan sih, kita itu mau berkarir dengan cemerlang dulu baru setelah itu mikirin hal begituan" sambung Mia cepat

"yaaa...kalo begitu bunda sama ayah masih lama dong buat gendong cucu"

"Kalo gitu mending ayah sama bunda buat aja sendiri biar bisa gendong cucu cepat" Aku mengintrupsi Mia yang ingin bicara kembali

setelah itu Aku dan Mia berhigh five setuju sambil tertawa

"oh jadi sekarang bayi besar ayah uda pinter ya" ayah menyambung sambil menjewer telinga ku dan Mia

Kami cuman meringis dan cekikikan saja

"Ouhh om punya bayi ternyata" terdengar suara lagi dari belakang ayah

"Kak gavinnn...." Teriak Mia riang lalu berlari dan memeluknya

"Uhhh.....kangen tau kak. Kakak kok makin ganteng sih" ucap Mia dengan wajah inoncentnya

"Hahahaha.... Adek kakak yang satu ini kok  tambah jelek sih. Uda punya pacar belom?" Jawab kak Gavin

"Bwahahahha....dia ma jomblo ngenes kali kak orang tiap malem Minggu yang diapelin itu kain bakal pakaian" ucapku dengan watados....sambil melihat ke arah belakang ayah ....

(Jeng jeng jeng jeng)

"Loh kaliann... Cowok sinting" ucapku kaget

Ku lihat tiga orang cowok yang aku temuin siang tadi di jalan, lah terus Mia tadi sebut nama kak Gavin berarti mereka, ohhh yaa ampunn gue kok bisa ga tanda sama kak Gavin sih

"Sinting gundulmu" sahut cowok yang kepalanya ku tendang kaleng tadi.

"kakak sengaja ya tadi siang ngerjain Ara" tanyaku dengan nada sewot

"oh elo amora, ya ampun Ra gue uda engga tanda kali Sama wajah elo yang sekarang, Kita Kan uda lama banget engga ketemu. Pas gue liburan kuliah dan pulang kesini elo malah asik liburan sama temen-temen elo kan. makanya Kita engga pernah ketemu" jelasnya panjang lebar

"gue langsung meluk kak Gavin, sambil mengangguk setuju dengan kata-kata yang diucapkannya"

"oh kalian, uda pada ketemu tadi. gimana Ra kejadiannya kok elo bisa ketemu sama kak Gavin dan temen-temennya" Mia bertanya ke arahku