Ini suara jantung ku atau jantungnya? Mengapa degupan ini terdengar tak mau berhenti???
aku tau seharusnya aku tak boleh bertingkah seperti ini..
tak boleh terlalu larut dalam suasana yang membuat ku nyaman ini..
karena kami bukan lah pasangan yang sesungguhnya..
apalagi aku sudah menggugat cerai dy..
tapi... aku sungguh ingin menikmati moment ini sekali ini saja tuhan...
sebelum semua nya benar-benar berakhir..
aku tak akan mengharapkan yang lebih dari ini.." ucap desty lirih dalam hatinya. Perlahan pun ia mulai menutup matanya hingga memasuki alam mimpi..
Mendengar helaan nafas teratur desty, membuat orland yakin jika wanitanya kini telah tertidur dengan pulas..
Perlahan ia merogoh saku celana nya berusaha mengeluarkan sebuah kotak kecil yang sudah sejak ia masih berada di Newyork, benda itu selalu berada di dalam saku celana nya. Tak berpindah sedikitpun.
Saat kotak itu berhasil di keluarkan dari dalam saku celanya, ia pun segera membukanya.
langsung mengeluarkan sebuah cincin berlian yang mempunyai ukiran yang sama persis seperti corak cincin yang sedang ia kenakan dijari manis kanannya.
Hanya saja cincin yang 1 ini memiliki berlian yang berukuran lebih besar Di atasnya, dan berlian berwarna pink di sisi-sisinya.
Ya.. karena cincin ini adalah cincin khusus untuk wanita kesayangannya..
Wanita mana lagi jika bukan desty lah orangnya.
Ia menggenggam tangan kanan gadis itu. Perlahan ia menyematkan cincin berlian itu di jari manis tangan kanannya..
benar-benar sesuai dengan ukuran jari manis tangan istrinya. "Benar-benar pass.."
"Cincin saja bisa merasakan jika kau lah pemilik nya.. bagaimana bisa kau ingin meninggalkan pemilik mu??? Setelah ini.. kau tak akan pernah bisa meninggalkan aku... kemanapun kau pergi, aku akan selalu ada.
aku yakin kita berjodoh.. tidak kah sekarang kau merasakannya gadis bodoh ku???" Ucap orland ketika desty tertidur pulas.
Ia mengambil hp nya yang ada di balik jasnya, kemudian memfoto moment romantis berdua dengan istri nya dengan gaya sedang
- mencium tangan yang tersemat cincin itu.
- Mencium kening desty dan berpose seperti sedang berciuman
- serta mengabadikan tangan mereka yang bertautan memakai cincin pernikahan dengan corak yang sama.
Setelah melihat hasil foto selfinya, orland pun tersenyum lebar.. merasa puas dengan hasil karya nya. Ia pun menjadikan salah satu foto itu sebagai walpaper hp nya.
Yang lebih mengejutkan lagi, orland memposting foto "tangan yang bertautan" itu ke sosial media pribadi milik nya untuk pertama kali. Dengan caption
"i am happy to meet my destiny"
tersenyum simpul dan mematikan hpnya dengan segera.
Ia yakin teman-teman kepo nya akan ribut dan langsung menelpon nya untuk bergosip, karena itulah ia mematikan segera hp miliknya.
Seketika weibo miliknya pun telah di penuhi oleh ucapan selamat dan doa dari jutaan orang hanya dalam hitungan menit.
"Ugh.." desty mengernyitkan keningnya menahan sakit dikala ia masih tertidur, orland pun kembali menaruh tangan kekar nan hangat nya di atas perut desty dan mengelus lembut disana.. hingga desty pun kembali tenang dalam tidurnya.
Ia menyadari sesuatu.. walau pun desty hanya gadis miskin biasa, tapi ia memiliki kulit yang cukup kenyal, halus, lembut dan juga mulus..
Bahkan pinggang yang ramping itu membuatnya sedikit tergoda.
Muncul tiba-tiba pikiran mesumnya yang tiba-tiba muncul ingin mengambil kesempatan.
"Mumpung tangan masih di dalam baju. Kalau pun ketahuan, pura-pura sedang tertidur saja." Ucapnya dalam hati.
Tangan nya pun perlahan melesat ke atas gundukan yang tepat berada di atas perut desty. Begitu kenyal, bulat dan padat.
Desty sedikit menggeliat dan mengeluarkan suara deheman kecil saja. Perlahan nafasnya pun kembali teratur menandakan ia masih tertidur.
Berbeda dengan orland yang matanya terbelalak cukup lebar. Ia menyesal melakukan aksi mesumnya ini.
Birahinya meningkat drastis.
Wajah hingga kupingnya langsung memerah.
Bahkan adik nya telah merasakan terjepit dibawah sana.
Ia tak mengetahui jika desty tak memakai bra.
Baju pasien yang begitu longgar tak menampakkan jika ia tak memakai bra. Padahal dada nya terbilang cukup besar.
Perlahan orland menarik kembali tangannya ke posisi semula. Desty lagi-lagi menggeliat kecil dan berdehem ringan. Membuat orland yang mendengarnya ingin memakannya saat ini juga. Namun.. sayang.. ini bukanlah waktu yang tepat!
Ia pun memutuskan untuk mencoba tertidur agar dapat menenangkan dirinya.
Mengangkat kepala gadis itu dan menaruh nya di atas tangan kiriny.
sedangkan tangan kanan nya tetap mengelus perut gadis itu secara perlahan dan lembut, tanpa sadar, ia pun perlahan ikut hanyut memasuki dunia mimpi menyusul desty nya..
Klek!! Bunyi pintu di buka, beberapa orang terlonjak kaget melihat kedua sejoli itu berpelukan dengan mesra di atas ranjang rumah sakit.
Mereka pun berusaha menutup mulutnya, berjalan perlahan bahkan diantara mereka sengaja melepas sepatu agar tak mengeluarkan bunyi sedikitpun. Ketika sudah dekat, secara bersamaan mereka semua pun mengabadikan foto dan memvidio kan moment langka tersebut sebanyak yang mereka bisa.
Tok tok tok.. suara pintu di ketuk membuat orland dan desty terbangun. Alangkah kagetnya mereka berdua telah di kelilingi orang dengan begitu ramainya.
"Kakek? Mbok? Pak budi? Hendra? Niken? Buk rosa? Bu sesil? N sikecil boy pun ada?
Apa yang kalian lakukan dengan hp yang kalian pegang itu?
Jangan bilang kalau kalian memotret kami ketika sedang tertidur?" Ucap orland mengabsen seluruh orang yang ada di hadapannya.
Sedangkan desty menutup wajahnya di dalam selimut. Ia terlalu malu di pergoki sedang tidur berpelukan dengan suami yang baru saja ia temui.
"Iya kami lagi motoin om orland dan tante desty.. momy yang suruh.." jawab boy dengan jujur..
"Hehehe" cengir niken menatap kearah orland
Gua ngelakuin ini juga karena buat senjata gua ngancam elu.. kalau lu brani bawa desty ke villa pesakitan itu, gua bakal sebarin foto lu meluk-meluk dy.
Lu kan peduli ama ketenaran tp takut terekspose..
Guman Niken dalam diamnya.
"Permisi semua..
nyonya desty.. sudah waktunya melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut yang sudah dianjurkan oleh dokter billy sebelumnya..
selanjutnya akan di tangani langsung oleh dokter obgyn yang berpengalaman. yaitu dokter susan.
Pasien hanya boleh di temani oleh 1 orang pendamping saja.
Mari nyonya silahkan menaiki kursi roda ini, saya akan langsung mengantarkan anda menuju ruangan dokter susan." Ucap seorang suster
Lalu orland pun memegangi tangan desty saat sedang menuruni ranjangnya. Dengan penuh perhatian ia memperlakukan desty dengan amat lembut..
"Berhentilah bersikap berpura-pura begitu.. aku tak terbiasa..
apa kau tak malu diperhatikan semua orang?
Dari sorot mata mereka aku seakan mengerti mereka ingin mengatakan yang dilihat ny saat ini bukan lah diri mu yang sebenarnya" ketus desty.
Ia takut jika di perlakukan terus menerus seperti ini, maka hatinya akan goyah juga..
Lebih baik ia membuat batasan diantara mereka saat ini. Namun ia cukup terkejut ketika melihat tangan kanan nya mendarat di pegangan kursi, kilauan berlian di jari manis nya itu menyilaukan mata nya.
"Ini???——" ucapannya terpotong
"Tentu saja itu Cincin pernikahan kita, memangnya apalagi???" Jawab orland
Desty hanya menghela nafasnya pelan.. ia tak sanggup berdebat saat ini.. lagi pula ada banyak orang yang sedang memerhatikan. Jd desty hanya bisa menelan kata-kata yang ingin ia lontarkan begitu saja.
"Sus.. biar saya saja yang mendorong istri saya, anda tunjukan jalan saja pada kami" ucap orland dan suster itu pun langsung menurut.
Sedang kan orang-orang yang berada di kamar rawat itu hanya bisa menganggukan kepalanya, merasa benar dengan apa yang desty katakan.
Setelah mereka keluar dan menutup pintu kamar tiba-tiba kamar itu menjadi ramai bak pasar.
"Orland manusia kutub yang super dingin dan cuek kenapa jadi banyak omong begitu?Sok perhatian lagi??" Ucap Niken
"Itu cincin asalnya darimana? Bukan kah itu cincin yang dulu pernah di design oleh tuan muda sendiri ketika ia berusia 20tahun?" Ucap mbok rina
"Dan batu berliannya ada yang ingatkah?? Persis seperti yang nyonya besar(ibu orlan) miliki." Pak budi menimpali
"Bukan kah om orland berpacaran dengan artis hollywood itu? Aku melihat mereka berciuman di internet.. kemarin.." ucap boy lagi
Hendra menghela nafasnya pelan.. aku punya jawaban dari semua pertanyaan kalian..
- masalah cincin benar... cincin itu sudah di design orland saat ia berusia 20th, dan saat itu juga ia mencetak nya dan langsung memesan cincin itu pada seorang pemilik toko berlian yang adalah teman nya juga Mr. Wang su.
Jd tujuannya ke new york kala itu hanya untuk mengambil cincin pernikahan saja.
Makanya dy tak mengizinkan aku ikut.
Ia terlalu gengsi untuk mengakui akan perasaanNya sendiri..
-masalah batu permata, itu memang batu permata milik ibunya.. ia hanya mengambil batu permata itu, mangganti ring nya dan menambahkan berlian termahal disisi cincin itu untuk menemani berlian utama..
menurutnya cincin ibunya terlalu kesepian..
hanya terdapat 1 buah diamond. Karena itulah ia mendesign cincin pernikahan agar batu permata peninggalan ibunya itu tidak merasa kesepian.. namun siapa sangka.. sebuah cincin yang berharga seperti itu ia mau serahkan pada gadis polos yang bahkan tak mengerti jika orang yang telah memberikannya adalah orang yang menganggap cincin itu lebih penting dari nyawanya sendiri.
Aku takut desty akan menghilangkannya.
- dan untuk menjawab pertanyaan mu bocah..
paman mu tak pernah menyukai tante itu ku rasa.. dy hanya merasa wanita itu sebagai.. bantal yang pass ketika di bawa tidur saja.. hehehe
"Tidak kah kalian melihat??? Bahwa cucu ku sedang jatuh cinta??" Ucap kakek antonio
Semua nya mengangguk setuju
"Lalu bagaimana menurut kalian? Masih perlukah kita mengetes cinta mereka? Atau sudah serahkan saja semua pada takdir?" Tanya kakek antonio lagi
"Jika kita berhenti sekarang, bukan kah dy tak akan merasa kapok? Apa tidak perlu memberinya sedikit palajaran karena merencanakan semua sendiri dan malah membuat kehebohan di seluruh dunia?" Ucap niken
"Benar yang di katakan niken, bukan kah jika kita memberi orland pelajaran, kita juga bisa mengasah perasaan desty?
Coba lihat tadi desty mulai mencoba membentengi dirinya dari pengaruh orland.
Padahal dapat kita lihat dari sorot matanya ia menatap wajah orland dengan tatapan tak biasa.. seakan mengatakan bahwa hati dan ucapan nya tak sejalan..." jawab hendra
"Baiklah.. mari kita lanjutkan sandiwara ini" ucap antonio bersemangat