Chereads / Menyusun Kembali Waktu (Recast Time) / Chapter 4 - Terulang Kembali Tetapi Belum Berakhir

Chapter 4 - Terulang Kembali Tetapi Belum Berakhir

Bagaimana dengan hari ini ?

Jika ada orang yang menanyakan hal seperti itu, akan ku balas jelas dengan jawaban

"ini adalah hari terbaik sepanjang hidupku".

Alasan paling kuat mengapa hari ini adalah hari terbaik adalah karena dalam kurun waktu 1 hari, aku mendapatkan beberapa teman & mereka juga menganggapku begitu, hal ini jelas berbanding terbalik 180° saat masa sekolah SMA ku dulu, yang dimana aku sering di jauhi karena sifat pendiam-ku, bahkan mengobrol dengan teman satu kelas saja tidak pernah, sampai saat ada acara perpisahan kelas 3 SMA yang di adakan di luar kota, aku sama sekali tidak ikut karena aku tahu, aku hanya akan menjadi patung di sana. Tapi kali ini....

AKAN KU UBAH SEMUANYA

"Teng.....teng.....teng.." Suara lonceng tanda berakhirnya jam pelajaran.

Tepat pada jam 16:30, semua mata jam pelajaran telah berakhir untuk hari pertama semester ganjil di kelas 3 ini, banyak hal yang sangat sulit di percaya oleh ku hari ini....

"Fik, aku balik duluan ya" Kata Rio sambil menepuk pundak-ku.

"Ah iya, makasih ya buat hari ini" Ucap ku ingin berterima kasih kepada Rio.

"Hah ?....Terima kasih buat apa ?" Kata Rio yang sepertinya tidak mengerti maksudku.

"Itu loh, makasih udah nemenin aku seharian ini, dan juga makasih udah kenalin aku ke temen temen-mu" Kata ku mencoba untuk menjelaskan.

"Gak usah terima kasih juga kali hahaha.....aku juga seneng bisa ngobrol sama kamu, karena katanya kamu itu susah untuk di dekati apalagi di ajak ngobrol" Balas Rio.

"Udah ya, balik duluan, dah..." Kata Rio setelah membalas obrolan tadi.

"O-oh ya" Balas singkat-ku.

Untuk sekali ini, aku sangat bersyukur bisa hidup di dunia ini, pandangan-ku terhadap semua orang perlahan berubah ke arah yang lebih baik, dan aku pun sekarang mengerti mengapa hidupku di masa depan terasa kosong & hampa...

Karena aku tidak mempunyai kenangan bersama orang orang yang ku cintai

Sama seperti murid murid yang lainnya, aku pun berjalan pulang dari sekolah menuju rumah, tapi kali ini, dengan perasaan bahagia & senang, di tengah perjalanan menuju rumah, ada hal aneh terjadi, ada seorang perempuan yang tidak sengaja menabrakku karena membawa barang yang cukup besar di depan mukanya....

"Aduh..." Kataku karena kaget ada yang menabrakku "aku sendiri sebenarnya melamun & tidak melihat jalan"

Seketika barang yang di bawa perempuan itu semuanya jatuh karena kami sama sama tidak melihat jalan dengan benar.....

"Sumimasen...(maaf...)" Ucap perempuan itu yang sepertinya merasa bersalah.

Dalam sekejap aku pun kaget, karena sepertinya dia menggunakan bahasa jepang, tapi aku mengerti apa arti perkataannya tadi

"Daijoubu, a-anu...gomennasai (tidak apa, aku juga minta maaf)" Kataku yang membalas dengan bahasa yang sama

"Ka-kamu bisa bahasa jepang ?" Ujar perempuan itu yang sepertinya kaget mendengarku menggunakan bahasa jepang

"Iya, tapi hanya sedikit hehe" Kataku yang ingin sedikit mencairkan suasana

Aku juga sebenarnya merasa bersalah, maka dari itu aku memungut barang milik dia yang terjatuh tadi

"Aduh maaf banget ya, tadi soalnya gak liat ada orang jalan di depan" Kata perempuan itu sembari memungut barang barang miliknya juga yang terjatuh (barang yang di maksud adalah parabotan rumah tangga)

"Ah maaf kalau boleh tau, barang barang ini untuk apa ? Dan kenapa hanya kamu sendiri yang membawanya ?" Ucap ku yang ingin tahu

"Eh bentar, apa gak kurang ajar ya menanyakan hal ini ke orang yang belum kenal, bodohnya aku" Pikirku

"Oh ini, ini beberapa barang parabotan rumah tangga-ku, karena aku baru saja pindah dari kyoto (jepang) ke sini, dan kenapa hanya aku yang membawanya karena yang lainnya kebetulan sedang sibuk juga, maka dari itu aku tidak mau menambah beban mereka hehe" Ucap perempuan itu dengan menjawab semua pertanyaanku tadi

"Tuh kan, aku kurang ajar banget, sampai kepo sama hal beginian" Pikirku yang sepertinya kali ini aku membuat kesalahan

"A-anu maaf ya, sampai nanya hal pribadi seperti ini ke kamu, gomennasai" Kataku sambil meminta maaf & menundukkan kepala (tradisi orang jepang jika ingin meminta maaf)

"Gak kok gak apa apa, aku juga senang karena baru kali ini aku berbicara dengan orang sekitar" Ucap dia sambil menunjukkan senyuman manisnya

"E-eh, apa apaan dia ini, kenapa dia senyum begitu, perasaan apa ini, perasaan ini berbeda dari sebelumnya, apa apaan ini ?" Pikirku yang bingung dengan sikap dia & perasaanku sendiri

"Oh iya, kita belum kenalan ya, nama mu siapa ? Kata dia yang ingin berkenalan denganku

"Aa-ah iya, watashi no namaewa fikri mulyadi desu (namaku fikri mulyadi)" Ucapku menjawab pertanyaan dia hanya saja menggunakan bahasa jepang

"Loh loh, kok malah pake bahasa jepang sih, malah keliatan sikap caper-nya kalo begini, bodoh...bodoh" Pikirku yang sedang menyalahkan diri sendiri

"Kamu ini lucu ya...fikri" Ucap perempuan itu sambil memiringkan kepala dengan memasang wajah senyumnya

"Ya ampun perempuan ini, kenapa sih..." pikirku dengan tersipu malu karena melihat sikap dia

"Ka-kalo nama mu, si-siapa ?" Kataku yang gugup setelah melihat wajah perempuan itu

"Oh iya, aku belum memperkenalkan diri, perkenalkan, namaku adalah..." Ucap perempuan itu hanya saja....

Tanpa ku sadari, saat aku berkedip tadi karena aku ingin mengetahui namanya, hal aneh terjadi....

Aku kembali ke kehidupan lamaku

"Ehh....ada apa ini ? Kenapa aku di sini ?" Ucapku yang kebingungan sambil berbaring di kasur appartemen-ku

Akhirnya aku sadar, aku kembali ke tahun 2025, entah apa yang terjadi sampai aku kembali ke masa ini

"Seragam supermarket ?" Tanyaku dengan nada kecil

Jam meja di ruangan menunjukkan pukul 06:09 pagi

"Apa aku baru saja bangun tidur ?..... Ada apa ini sebenarnya" pikirku yang kebingungan akan hal ini

Aku tidak tinggal diam, untuk memastikannya aku menuju cermin, hal yang sama saat aku kembali ke tahun 2017

"Ternyata benar, aku kembali ke masa ini...." Ucapku yang akhirnya sadar kembali ke masa penuh keputusasaan ini

Selanjutnya aku kembali menjalankan kehidupan normal-ku di umur ke 24 sebagai penjaga kasir minimarket. Sepanjang jalan menuju minimarket tempat aku bekerja, aku terus memikirkan hal aneh yang terjadi padaku

"Apa semua itu hanya mimpi ya ? Tapi kenapa sangat nyata ?" Tanyaku kepada diri sendiri yang masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi

Karena sangat penasaran, aku pun menanyakan hal ini kepada miko saat sudah sampai di minimarket "aku pun gak tau alasannya kenapa malah menanyakan hal seperti ini ke miko"

"Miko, apa kau ingat apa yang kita bicarakan kemarin ? Ucapku ingin membicarakan hal ini kepadanya

"Tentang ingin kembali ke masa lalu agar bisa memperbaiki keputusan di masa depan ? Iya, memangnya kenapa ?" Jawab miko mengenai pertanyaanku tadi

"Aku mengalaminya" Ucap singkatku

Tiba tiba saja keadaan hening sesaat

"Aku memang bodoh fik, tapi gak di sangka ada yang lebih bodoh dari aku hahaha" Ucap miko sambil tertawa terbahak bahak setelah mendengar perkataanku tadi

"Harusnya aku tau, hal bodoh menanyakan hal ini kepadanya" pikirku yang sedikit menyesali perbuatan ku

"Tapi jika pun benar, berarti hukum fisika sekarang tidak sepenuhnya benar kan ? Sudahlah, ayo kembali kerja, dari pada meng-khayal terus" Lanjut miko

"Ampun dah nih orang, gak bisa di ajak serius dikit apa" pikirku

Pada akhirnya aku kembali ke pekerjaanku di kasir, sementara miko untuk sementara membersihkan gudang yang berisi beberapa produk yang di jual di minimarket ini. Pada saat yang sama, aku melihat seorang perempuan yang sepertinya tidak asing untukku sedang memasuki minimarket, tapi apa hanya perasaanku saja ya, entahlah....

Tapi tidak aku pungkiri, sepertinya aku kenal dengan wanita ini, tapi entah di mana....

"Siapa dia ya ?" Bisikku sendiri

Aku terus memperhatikannya, bahkan saat dia sedang memilih barang yang ingin di belinya, seakan akan perempuan itu mempunyai daya tarik untuk diriku, sampai pada saatnya perempuan itu menuju ke tempatku, wajar karena aku penjaga kasir di sini

"Sudah ini saja, tolong di hitung ya" Ucap perempuan itu setelah selesai memilih barang untuk di beli

"Bahkan suara ini, aku mengenalinya, tapi dia siapa ?" Aku yang terus memikirkan perempuan ini

"A-ah iya, sebentar ya" Ucapku yang ingin menghitung jumlah belanjaan wanita itu

Dalam sesaat, perempuan itu tampaknya sedikit kaget setelah aku berbicara sedikit tadi

"Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" Tanya wanita itu kepadaku

"Sepertinya tidak, mungkin anda salah orang" Kataku yang ingin mengakhiri rasa canggung & penasaran ini

"Tidak tidak, kita sepertinya pernah bertemu di suatu tempat...apa kau fikri mulyadi ?" Kata wanita itu dengan tebakan yang benar

Sontak aku pun kaget dengan perkataan dia tadi, kenapa perempuan ini bisa tau nama ku, dalam hati aku berpikir

"Siapa dia sebenarnya, apa mungkin.....

Perempuan ini adalah dia ?

To be continued.....