Chereads / Black is Red / Chapter 22 - Bab 22

Chapter 22 - Bab 22

Ia memiringkan kepala dengan kedua mata terpejam, berpikir sesaat, dan baru menyadari apa yang dimaksud Tamaki, "Muram yang seperti anakku?... Kahime Murasaki?" Tamaki mengangguk sambil menyemut bagian putih rumput, "Dia tidak berangkat, sepertinya kena diare." Tuturnya yang hanya berakhir dengan tatapan datar Tamaki.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Maaf sudah mengganggu waktu mengajarmu, Shitou." Ucap Tamaki yang langsung pergi begitu saja meninggalkan rasa heran pada mereka.

Yuri mengerutkan kening, "Kenapa Pak Tamaki memanggil Kahime dengan Muram?" tanyanya heran membuat Saki seolah harus menjawab pertanyaannya, "Karena dulu dia orangnya suram sampai sekarang." celatuk Saki dengan sebuah pensil yang melayang ke kepalanya sampai terkantuk.

Itu ulah Vincent yang mendengar ucapannya, Saki menoleh malas keheranan ke arah Vincent.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS