"Eum," Anxin terkejut seraya mendongakkan kepalanya menatap kearah cowok itu yang lebih tinggi darinya. Pipinya terasa panas sepertinya merah bagai tomat matang. Anxin merangkul buku fisika tersebut, kemudian kembali menunduk seraya tersenyum.
"Kenalin gue Hendry." Hendry mengulurkan tangan kanannya mengajak gadis itu bersalaman.
"Aku Anxin." Akhirnya mereka bersalaman
"Btw, lagi ngerjain tugas disini?"
"Iya, tugas dari Dosen."
Ditengah percakapan mereka, tiba-tiba Hendry dipanggil oleh salah satu siswa. Sehingga ia harus memutus obrolan singkatnya dengan Anxin. "Sampai ketemu nanti," ujar Hendry sambil melambaikan tangan kanannya seraya mengukir senyum kepada Anxin.
Anxin membalas anggukkan sambil tersenyum manis kearah cowok itu. Anxin terus menatap punggung Hendry yang semakin jauh. Hingga ketika Hendry belok ke kanan, tubuhnya lenyap dari pandangan Anxin.
"Anxin!" panggil Stella, membuat Anxin menoleh lalu kembali ke meja belajar mengerjakan tugas.