Menunggu Nara di operasi membuat Manu tidak bisa diam. Sejak tadi mondar-mandir memikirkan keadaan Nara sekarang. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Nara, Manu sangat takut. Tidak mungkin Tuhan akan mengambil Nara sebelum ia menyatakan perasaan yang sedalam-dalamnya
Kedua orang tuanya mencoba menenangkan Manu.
"Ayolah Nara, kamu pasti baik-baik aja." ujar Manu sembari duduk dengan tidak tenang. Coba saja saat itu ia cepat-cepat pulang pasti tidak akan menjadi seperti ini.
"Percaya sama Tuhan, kamu jangan berhenti berdoa." ucap Zara sembari menepuk pundak memberi kekuatan kepada anaknya.
"Kalau Tuhan mengambil Nara lebih dulu, itu nggak adil ma. Nara harus tanggung jawab tentang perasaan Manu ke dia. Di gantung itu nggak enak." sembari mengungkapkan isi hatinya, kalau selama ini memang Nara menggantungnya.
"Tuhan pasti adil kok,"