Alya melirik sinis suaminya karena begitu menyebalkan. Harusnya dia tidak usah jujur kalau Alya adalah istrinya lagi pula tidak ada guna malah hanya akan membuat Alya kesal dan darah tinggi.
"Sayang, kamu jangan terlalu judes. Nanti aku pecat kamu jadi istriku." ancam Andrei tidak ada keseriusan dalam kata-kata itu.
"Hilih, mana bisa kau jauh dariku." frontal Alya.
"Nah itu kau tahu sayang," balad Andrei
Menghela nafasnya jengah, Alya melihat ada sosok yang ia kenal di sebelah mobil sana. Tapi Alya tidak tahu persis siapa orang itu, tapi pernah bertemu di suatu tempat. Karena Alya penasaran ia memicingkan matanya sambil mengingat mereka bertemu. Tapi Alya tidak mengingatnya.
"Sekretaris Alya bisa anda temui Tuan Devano sebentar." ucap salah satu Karyawan yang membuat Alya semakin kesal.
Baru saja keluar dari mobil dan baru saja masuk lobi sudah ada yang memanggilnya. Alya pun menemui Devano, sembari membawa berkas-bekas tebal seperti ini sangat berat.