"Kalau begitu, ingatan Kayla juga harus dipulihkan kalau tidak trauma itu akan tetap ada." suatu tamparan hati untuk Marcel, ia hanya menatap Dokter berubah ekspressi.
Ini hal yang tak akan mau Marcel lakukan, tidak siap jika harus kehilangan Kayla. Hidupnya akan hancur jika Kayla meninggalkannya.
"Papa, kapan datengnya?" tanya Kayla dengan suara lirihnya. Marcel pun duduk ditepi ranjang dekat dengan putrinya. Marcel menatap Kayla dengan penuh harapan agar dia kembali seperti anak yang lain nya Marcell mau kalau Kayla bisa melewati Fase ini." Bagaimanapun kamu tetap sayang sama papa kan? " ucap Marcel sembari mengelus kepala Kayla.
"Maafin Papa karena tidak pernah ada di sisi Kayla selama ini. Papa mau Kayla jangan terlalu banyak pikiran. Jangan anggap hidup kamu itu penuh beban, ada Mama ada papa meskipun jauh Kayla boleh bercerita kok jangan dipendam sendiri. " ujar Marcel memberitahu anaknya.
