Menuju ke kamar. Hujan deras lagi petir menggelegar ada beberapa listrik padam mungkin ada yang konslet. Untung saja apartemen mereka tidak ada masalah karena Kayla takut gelap.
"Aku denger kamu tadi kangen mamah Aleta ya." kata Gilang.
"Eum iya. Tapi aku ngerti kok pekerjaan mereka di sana seperti apa." balas Kayla tak mau bersedih. Lagi pula kesibukan mereka juga untuknya walaupun ada papi sang papa juga masih mengurusi Kayla.
Kayla Aurelia thabita. Kayla Na Angelita dua nama yang membuatnya pusing.
Apapun yang terjadi pada dirinya. Kedua orang tuanya akan selalu untuk Kayla, tidak hanya Galang dan Angel tetapi Marcel dan Aleta juga pantas selalu ada untuk putri mereka. Semua keluarga, Kayla tidak membedakan orang tuanya.
"Kalau begitu kita istirahat ya. Jangan terlalu banyak pikiran, aku nggak mau kamu sakit." ujar Gilang. Ia mengelus puncak kepala gadisnya lalu mengecup kening gadis itu.