z
"Enggak kan? Aku capek Gabriel. Aku capek, kamu tahu sendiri aku ini banyak beban. Hidup aku berantakan, buat apa aku jadi pembully sampe marah-marah di depan kelas nya Arina. Apa aku setega itu? Makanya cari kebenarannya dulu baru temuin aku! Bukan asal nuduh kayak gini." lanjut Kayla dengan air mata yang keluar dengan sendirinya.
Gabriel hanya menatap Kayla, baru kali ini ia melihat Kayla marah-marah sampai wajahnya merah. "Aku capek, aku mau masuk. Terserah kamu bilang aku Egois, aku nggak punya hati ya terserah. Aku pasrah, kalau hubungan kita berakhir hanya karena Arina. Okelh, lanjutkan saja hidup kamu sama dia." sambung Kayla lagi lalu mengambil kresek yang berisi makanan dan masuk ke dalam rumah.
Kedua kalinya Kayla mereka renggang hanya karena masalah kesalahfahaman. Siapa yang yang harus disalahkan? Hubungan itu tidak semulus jalan tol, banyak rintangan untuk mereka lewati bersama.