Elina menikmati cemilannya sembari menonton televisi diruang tengah, ia berani tinggal sendirian di Apartement. Elina begitu merindukan dimana moment-moment bahagia mereka di sini, diruang ini ketika rebutan remot, rebutan tv, bahkan ribut kecemburuan Elina kepada Liana. Elina tersenyum tipis, ia harus bisa bersabar lebih lama lagi.
Ketika sedang asik, tiba-tiba bel pintu berbunyi, Elina langsung berdiri membukakan pintu. Ia terkejut ada seorang bumil yang datang menemuinya.
"Aaaa Liana, kamu sendirian beb? Vino mana ih? " tanya Elina.
"Iya sendiri, aku kangen sama kamu," ujar Liana sembari memeluk Elina, meski terhalang perutnya yang buncit.
"Ayo masuk sini, aku juga kangen sama kamu." balas Elina
Mereka memasuki ruang tengah, dan Elina menyuruh Liana untuk duduk.
"Kemana Vino? Malah kamu sendirian ke sininya." tanya Elina
"Dia masih di kantor ra, makanya aku ke sini gak sabar aku ketemu kamu." ujar Liana.