Sampainya di apartemen. Edgar pun melepaskan jasnya lalu menghampiri Azura yang ketiduran di sofa sembari memegangi perutnya. Apa mungkin Azura merasakan nyeri akibat semalam yang terlalu lama main. Sepertinya akan bulan akan mendatangi Azura. Lelaki itu pun mengecup pipi Aurora lalu pergi berganti baju santai.
Memindahkan Azura ke ranjang dengan penuh ke hati-hatian kalau tidak gadis itu bangun. Seharian Edgar lelah harus bekerja mengurus 2 perusahaan sekali gus. Orang penting sepertinya jelas membuat Damian juga bangga.
"Kamu, apakah sudah pulang?" lirih Azura.
"Hem, sudah sayang." jawab Edgar lalu menghampiri Azura. Lelaki itu mengelus pipi Azura, gadis itu masih memejamkan matanya.
Edgar mengecup kening kekasihnya, ia harus membersihkan badannya dulu. Laki-laki itu sering mengecewakan Azura, tidak ada kata selain demi gadis itu. Edgar memang tidak sabar untuk menikah lalu memiliki anak dari Azura, ya mana mungkin gadis itu mau karena masih sekolah.
****