Anxin menepuk pundak Aksa seketika itu juga menoleh dengan cepat, biasa saja. Tak ada respon yang berlebihan, melainkan alis yang mengkerut terlihat sangat acuh dan menatap aneh ke arahnya. Anxin kira lelaki itu akan langsung memeluknya, dengan senyuman bahagia setelah lama mereka berpisah.
Aksa mengerutkan alisnya "ada apa? Siapa lo? Anak baru, atau minta tanda tangan gue? " tanyanya dengan logat sombong.
Deg..
Lagi lagi, hati Anxin terasa sangat nyeri. Kenapa Aksa seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Hem? .
"Lo nggak inget gue? Lo Aksa kan, anaknya Om alex dan tante iren ya kan? Aksa gue in--" ucapan nya terpotong.
"Lo siapa sih? Fans gue ya kan. Udah deh gak ada waktu buat ngeladenin cewe kayak lo! " acuh Aksa dengan logat songong nya, tatapan aneh tertuju pada Anxin.
"Aksa gue ini pacar lo, gue ini sahabat kecil lo. Lo kok tega sih kayak gini sama gue? Ha?? Apa salah gue" ucap Anxin sembari mengusap kasar air matanya yang jatuh dengan sendirinya.