"Ya, ibu pasti akan menunggu." Mata Widya dipenuhi kegembiraan.
Widya menceraikan Pak Juna dan pergi bersama kedua anaknya. Dia pikir dia akan sangat miskin, sehingga dia bahkan tidak mampu untuk makan, tetapi dia tidak pernah berpikir bahwa bukan hanya mereka sekarang memiliki cara untuk menghasilkan uang, tapi Fariza juga bisa sekolah lagi. Bahkan Wildan yang menurut semua dokter tidak dapat disembuhkan, kini memiliki harapan untuk sembuh. Widya sangat bersemangat sekarang.
Memanfaatkan kegembiraan Widya, Fariza memutuskan untuk menyelesaikan kata-katanya sekaligus, "Bu, ada satu hal lagi yang belum aku beritahu pada ibu. Produk perawatan kulit yang aku buat sebelumnya telah diterima dengan baik di kota. Aku akan pindah ke sana ketika aku menemukan toko yang cocok. Aku akan membuka toko perawatan kulit, lalu kalian semua akan pergi bersamaku. Baru-baru ini, aku sudah mempekerjakan beberapa pelayan. Lagipula, bibi hamil dan tidak bisa terlalu lelah."