"Tunggu, biar kulihat." Ketika ada yang tidak beres, Dokter Titan yang terkenal mengambil jarum perak di tangan Rizal.
Setelah membuka kemasan jarum perak ini, dia terkejut. Ini adalah jarum perak khusus untuk akupunktur dengan reputasi yang bagus. Tadi, dia hampir saja memalingkan wajahnya.
Dokter Titan yang terkenal itu memiliki sedikit permintaan maaf di matanya, tetapi ini bukan waktunya untuk menjelaskan.
Dia menarik jarum panjang dari itu dan menusukannya ke jari lelaki tua itu.
Tapi setelah kesepuluh jari semuanya telah dimasukkan, tetap tidak ada efek.
Dokter Titan yang terkenal menghela nafas: "Aku telah mencoba yang terbaik. Sekarang kita hanya bisa menunggu sampai kereta ini berhenti, dan kemudian pergi ke rumah sakit di dekat stasiun berikutnya untuk perawatan darurat."
"Dokter, itu salah." Rizal menghela nafas.
Suara ini tidak nyaring, tapi seperti bom waktu yang meledak di tengah keramaian.
"Apa maksudmu?" Asisten dokter Titan melompat seolah ditusuk oleh jarum.
