Setelah Rizal bangun dan berlatih selama satu jam sesuai dengan metode latihan yang tercatat di gulungan kulit domba itu, langit berangsur-angsur cerah.
Ini sudah menjadi kebiasaan hidup Rizal.
Setiap kali berlatih, Rizal akan merasakan perubahan pada tubuhnya. Dengan warisan dari kekuatan Hendra, dia bisa berlatih jauh lebih cepat dari orang biasa.
Setelah minum teh dan mandi, Rizal melihat ada dua panggilan tak terjawab di telepon.
Deby-lah yang menelepon, hati Rizal tenggelam, mungkinkah sesuatu terjadi pada Deby.
Rizal sibuk menelepon, tetapi saluran telepon selalu sibuk.
Rizal bahkan tidak memikirkannya, dia mengenakan pakaiannya dan langsung turun ke bawah.
Mobil Kia yang rusak melaju keluar dari garasi.
Rizal menelepon sambil memegang setir.
Akhirnya telpon itu dijawab, Rizal dengan cemas bertanya: "Ada apa?"
Kata Deby: "Reffi tidak tahu seberapa buruk perutnya setelah makan tadi, dan dia sudah berguling-guling di tanah. Bisakah kamu kesini secepatnya?"