Rizal mengangguk.
Rizal saling memandang dan berkata. "Kamu adalah Deon?"
Pria berjas dan berdasi itu mengangguk. "Yeah, kamu benar."
"Dalam beberapa tahun terakhir, setiap orang telah sedikit berubah." Rizal tersenyum.
"Ya, mungkin semua orang belum akan saling mengenali untuk waktu yang lama." Kata Deon sambil tertawa.
Kepala sekolah itu akhirnya teringat. Ternyata inilah Rizal yang dulunya sangat dia banggakan. Dia memandang semangat belajar Rizal pada saat itu. Rizal rela menanggung kesulitan, memiliki ketekunan, dan pandai. Ia merasa bahwa Rizal akan memiliki masa depan yang menjanjikan. Tapi melihat tampilan ini, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas berat di dalam hatinya.
Seiring dengan perubahan tahun, dia bukan lagi guru yang masih muda dan antusias seperti dulu.