"Ornamen perunggu ini diwariskan kepadaku oleh ibuku. Konon, ini merupakan benda warisan leluhur keluargaku. Benda ini diturunkan dari perempuan ke anak perempuannya. Aku harus merawatnya dengan baik. Konon katanya, ini merupakan jimat untuk pelindung. Benda ini akan bisa menyelamatkan hidupku di waktu yang paling berbahaya. "Amel berkata lima sampai sepuluh kata.
Rizal berkata dengan gembira. "Ini lebih dari sekedar jimat pelindung, ini juga merupakan jimat keberuntungan."
Amel memandang Rizal dengan bingung.
Rizal menunjuk ke ornamen perunggu itu dan berkata. "Meskipun kamu sangat berbakat, tidak mungkin untuk seseorang bisa berkembang dengan secepat itu. Alasan mengapa kamu bisa berkembang dengan begitu pesat adalah karena ornamen perunggu ini yang membantumu."
Amel tiba-tiba menyadari. "Oh, tidak heran aku baru-baru ini merasa bahwa ornamen perunggu ini seperti hidup. Bagaimana aku mengatakannya? Perasaan itu sangat aneh."