Setelah minum dua gelas bersama Adit, Adit sudah tertidur di atas meja.
Melihat si kutu yang sudah sangat mabuk, Rizal memutuskan untuk membiarkannya tidur di atas meja sebentar, dan kemudian membawanya pulang.
Rizal mengambil gelas di atas meja dan menuangkan sedikit anggur ke dalam gelasnya, sudah lama sejak dia terakhir minum. Rasa anggur ini sangat enak. Apalagi di bar ini, lampu warna-warni yang lembut dan tidak terlalu menyilaukan, redup tapi terlihat, apalagi alunan musik yang terus berdatangan membuat dirinya merasa rileks baik lahir maupun batin.
Pada saat ini, sebuah suara yang jernih mengganggu pikiran Rizal.
Seorang pramusaji sedang bertemu dengan seorang pria dengan pakaian bermerek.
"Hei, gadis kecil, kamu sedang mencari kematian?" Seorang pria bertato yang tampak kokoh di samping pria dengan baju bermerek terkenal itu berteriak keras.
Pelayan itu ketakutan dan dengan cepat meminta maaf.