Orang itu sedang membenamkan dirinya di komputer sampai Rizal berjalan di depannya, lalu dia mengangkat kepalanya dengan takut-takut. "Guru."
"Anna?" Kata Rizal terkejut.
Anna mengangkat kepalanya dan berkata dengan lemah. "Guru, ini memang aku."
Rizal mengerutkan kening dan berkata. "Ternyata kamu telah berbohong padaku. Aku merasa aneh jika kamu memiliki bakat yang begitu tinggi, bagaimana kamu bisa kehilangan uangmu?"
Anna seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan, dengan malu-malu berkata. "Guru, jangan salahkan aku, semua ini sudah di atur oleh Pak Ryan, mohon maafkan aku?"
Ryan tertawa. "Sungguh ide yang buruk untuk mengandalkan seorang perempuan. Kamu menjual ayahmu dengan begitu cepat."
"Dia adalah putrimu?" Rizal memandang Ryan dan bertanya.