Deby juga mengerutkan keningnya. "Ya, ini jelas obat pertama yang ditemukan oleh Rizal, jadi bagaimana dia bisa mengatakan bahwa dia yang pertama menemukannya. Tidak masalah sebenarnya, tapi dia juga sengaja memasang wajah yang rendah hati. Kelihatannya sangat menjijikkan."
Dina dengan marah dengan kasus ini. "Tidak, aku akan menuntutnya."
"Lupakan, lupakan saja. Tidak perlu peduli dengan penjahat seperti itu." Rizal berkata dengan murah hati.
"Kakak ipar, bagaimana kamu bisa membiarkannya pergi begitu saja? Dia sudah menipu dunia." Dina sangat bersemangat.
"Orang seperti ini memang hidup dengan menipu dunia dan meninggikan namanya sendiri. Terlebih lagi, apa yang dia katakan juga sangat klasik dan sangat mudah untuk diceritakan." Rizal tidak mau membuang waktu untuk hal semacam itu.
Kebenaran fakta, pimpinan tertinggi dan Profesor Agung sudah tahu semua tentang itu. Tidak perlu mengatakannya lagi.