Pemuda di depannya ini sudah mewarisi keterampilan seumur hidup dari Hendra, bagaimana dia akan bisa menjadi lawannya?
Hantaman dari telapak tangannya yang barusan sudah mengatakan pada dirinya sendiri jawabannya. Bahkan jika dia masih berlatih selama dua puluh tahun lagi, dia mungkin masih bukan lawannya. Bahkan pria tua itu curiga jika Hendra terlahir kembali, dia masih tidak akan memiliki keterampilan seperti itu.
Karena tenaga dalam yang ada di tubuh Rizal tampak lebih murni dan garang.
Pria tua itu tidak tahu bahwa Rizal telah berada di Gua Macan Putih begitu lama, jadi tentu saja dia tidak bisa memahami bagaimana keterampilan Rizal bisa menjadi begitu kuat.
Di bangsal Bayu Pradana, pria tua yang bernama Amir itu hanya berdiri di sana dengan ekspresi yang canggung.
"Guru, apakah anak itu sangat kuat, dan bahkan kamu tidak bisa mengatasinya?" Bayu bertanya dengan heran.
Amir menghela napas. "Ya, lebih baik tidak memprovokasi orang yang seperti itu."