Ratna tidak senang: "Rizal, apakah kamu sudah buta dan memperlakukanku seperti tidak terlihat? Jangan lupa, aku adalah ibu Deby, keluarga ini terserah padaku."
Rizal dengan lemah berkata: "Justru karena kamu adalah ibu Deby maka aku hanya menjaga perasaan Deby dan tidak ingin terlalu peduli padamu."
Ketika Ratna mendengar ini, dia meledak: "Apa maksudmu? Apa yang ingin kamu lakukan? Mungkinkah kamu akan mengusirku?"
Rizal mencibir:" Jangan menantang kesabaranku lagi dan lagi."
Ratna menatap mata dingin Rizal, seolah-olah sepanci air dingin menyiram pikirannya. Ratna bergidik, dan ketika mereka saling memandang barusan, mengapa ada hawa dingin di hatinya? Mengapa Rizal terasa berbeda.
Ratna naik ke atas dengan marah, tapi masih dengan keras kepala berkata: "Ketika Deby kembali, aku akan mengatakan semuanya padanya."