"Kakak, kamu akhirnya tertawa. Aku sangat senang." Andien menatap Rizal dengan penuh kasih sayang.
Adit juga tertawa dan berkata: "Bos, kamu memang hebat, tidak sia-sia aku menjadi anak buahmu. Katakan, wanita seperti apa yang diinginkan oleh orang baik seperti bos ini? Bos, tidak ada wanita yang tidak ingin bersanding denganmu, lihatlah wanita disebelahmu ini. Aku sangat tidak sabar ingin melihat bos bersama dengan dia."
Adit berbalik pada Andien dan berkata, "Bagaimana menurutmu?"
Wajah Andien memerah, tetapi hatinya penuh dengan antusias. Dia memang bermimpi menjadi wanita Rizal, awalnya itu hanya karena uang Rizal, tetapi setelah bersama dengan dia, Andien menyadari bahwa pesona Rizal lebih dari sekedar kaya. Dia juga memiliki hampir semua kelebihan yang seharusnya dimiliki oleh pria.
Rizal menendang Adit: "Persetan, jika kamu berbicara omong kosong lagi, aku tidak akan mengampunimu."