Gayatri Ramadhani mengerutkan kening dan menghindari asbak dengan rapi.
Dengan bunyi "bum", asbak itu langsung dihancurkan di atas lantai marmer dan hancur lebur.
"Presiden,"
Gayatri Ramadhani mengerutkan kening dan berjalan perlahan.
"Kau masih tahu bagaimana caranya !?"
Dekan itu menggaruk kepalanya dan menatapnya dengan kejam. "Tutup pintunya!"
Gayatri Ramadhani menutup pintu dengan patuh.
"Bagaimana menurutmu !?"
Dekan menggaruk kepalanya dengan sangat tidak bisa dimengerti, dan menatap Gayatri Ramadhani tanpa daya. "Bahkan jika kamu ingin memancing Adin Susilo, kamu tidak perlu membayar sendiri!"
"Sekarang Kamu kirim rekamannya ke media asing, masalah ini tidak bisa ditekan sekarang! "
Gayatri Ramadhani terkejut, baru kemudian menyadari bahwa dekan telah salah paham.
Dia masih berpikir bahwa apa yang diberitakan di luar negeri diarahkan dan dilakukan oleh Gayatri Ramadhani untuk menyelamatkan Adin Susilo.