"Aruna?"
Adin Susilo mengerutkan kening dengan keras.
Dia tahu ini Aruna.
Aruna adalah keponakan dari Wakil Dekan Lumindong, yang seumuran dengan Aruna Cahyono. Ketika Aruna Cahyono datang ke Bandung untuk belajar, Wakil Dekan Lumindong secara khusus meminta Aruna untuk menjemput Aruna Cahyono dari stasiun, mengatakan bahwa teman-temannya dapat mengambil peduli satu sama lain.
Aruna Cahyono mengerutkan bibirnya, menyadari bahwa dia telah membocorkan bibirnya karena dorongan hati lagi, jadi dia tidak menyembunyikannya sama sekali.
"Itu Aruna."
"Aruna-lah yang memberi tahu aku bahwa Bruder Adin tidak dalam keadaan baik sekarang karena kecelakaan medis tahun itu."
"Dia juga mengatakan bahwa meskipun Bruder Adin mengakui bahwa dia melakukannya, dia selalu menurutku Brother Adin, yang adalah orang baik, tidak akan melakukan hal seperti itu. Pasti ada sesuatu yang tersembunyi dalam masalah ini. "